Pariwisata

Menparekraf: Pentingnya perempuan Ambil Peran dan Kepemimpinan di Sektor Parekraf

Perempuan penting mengambil peran dan kepemimpinan di sektor parekraf serta mendorong mereka yang ada di ribuan desa wisata di seluruh Indonesia untuk menjadi local champions.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
07 Agustus 2024
Menparekraf Sandiaga Uno hadir memberikan sambutan dalam acara Forum Tematik Bakohumas dengan tema Peran Perempuan dalam Pembangunan Sektor Pariwisata, di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (6/8). 

BERDASARKAN riset Global Gender Gap Report tahun 2023, Indonesia berada di peringkat 87 dalam kesenjangan gender global dan baru mencapai 69,7% untuk kesetaraan gender. 

 

Angka tersebut perlu dinaikkan untuk mencapai inklusifitas dan kesetaraan gender. Pariwisata disebut sebagai salah satu jawaban atas kesenjangan ketidaksetaraan gender karena memberikan banyak kesempatan bagi perempuan untuk berpartisipasi.

 

Pendapat itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno  dalam  acara Forum Tematik Bakohumas dengan tema Peran Perempuan dalam Pembangunan Sektor Pariwisata,  di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (6/8).

 

Baca juga: Menteri Sandiaga Uno Berkomitmen Dukung Peran Perempuan dalam Sektor Pariwisata

 

“Untuk itu, Kemenparekraf berkomitmen mendorong penguatan SDM perempuan di sektor parekraf melalui pelatihan dan sertifikasi serta memberikan kesempatan bagi perempuan untuk mengenyam pendidikan di institusi pendidikan pariwisata yaitu Politeknik Pariwisata (poltekpar),” ujarnya dalam keterangan resmi.

 

Badan Kordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) di bawah koordinasi Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (Kominfo).

 

Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan, pihaknya  juga terus menyosialisasikan pentingnya perempuan untuk mengambil peran dan kepemimpinan di sektor parekraf dan mendorong perempuan di ribuan desa wisata yang ada di seluruh Indonesia untuk menjadi local champions.

 

Baca juga: Peran Perempuan di Sektor Pariwisata Masih Diskriminatif

 

Ia juga mengatakan pihaknya mendorong peningkatan peran perempuan dalam pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) sehingga dapat mewujudkan parekraf sebagai sektor yang inklusif dan memberikan dampak yang semakin luas bagi masyarakat.

 

Pada kesempatan itu, Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan, di lingkungan kementeriannya, perempuan menempati 50% posisi strategis yang berada di level deputi, sekretaris kementerian, staf ahli, dan wakil menteri. 

 

Melalui programnya, Kemenparekraf juga mengembangkan Desa Wisata Ramah Perempuan.

 

Baca juga: Menggugah Komitmen Bersama untuk Majukan Peran Perempuan di UMKM

 

“Kami sedang mengembangkan konsep Desa Wisata Ramah Perempuan yang berkolaborasi dengan kementerian lain. Rencananya, kami akan melakukan launching bersama Menparekraf, Mendes PDTT, dan MenPPPA,” imbuhnya. 

 

Perempuan di Lombok

Pelaku pemberdayaan perempuan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sri Rahayu Hasiba, mengatakan, saat ini perempuan lokal di Lombok terus menunjukkan perannya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Seperti dalam olahraga selancar yang juga banyak diminati wisatawan saat datang ke Pulau Lombok. 

 

Perempuan lokal Lombok, lanjutnya, mampu menghadapi stigma dan memiliki akses ke kompetisi dan sponsor untuk olahraga selancar yang masih didominasi oleh kaum adam.

 

“Banyak muncul komunitas women surfers, seperti Lombok Surfer Girls, yang memberikan dukungan, pelatihan gratis, dan jaringan bagi peselancar perempuan di Lombok. Hal ini tentunya membantu perkembangan pariwisata lokal,” kata Sri Rahayu.

 

Sementara itu, Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, mengatakan,  media memiliki peran penting dalam pembangunan sektor pariwisata khususnya dalam meningkatkan peran perempuan. 

 

“Dengan arus cepat informasi, promosi pariwisata menjadi lebih cepat dengan adanya trend hidden gem dan healing di berbagai media. Media juga hadir untuk terus menyajikan edukasi pariwisata bagi masyarakat dan bagaimana wisatawan dapat menjaga kebersihan tempat wisata, kelestarian alam, dan terus mendukung pelestarian budaya Indonesia melalui program-programnya,” ujarnya. 

 

Dalam laporannya, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, menyampaikan, perempuan merupakan penopang mata rantai industri pariwisata dan menjadi salah satu kunci untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.

 

“Kami berharap forum ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan mengenai isu-isu di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya terkait isu kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di dalam pembangunan sektor pariwisata Indonesia dari perspektif pemerintah, media, dan pelaku juga praktisi,” kata Dewi Hendriyani.

 

Hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga yaitu Adyatama Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya; Direktur Standardisasi dan Sertifikasi Usaha, Hanifah Makarim; Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Ni Komang Ayu Astiti; Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata, Ika Kusuma Permana Sari; dan Inspektur I, Inspektorat Utama, Nina Azhari.

 

Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Hasyim Gautama; Kepala Biro Hubungan Masyarakat MPR RI, Anies Muninggar; Kepala Biro Humas Kominfo, Rhina Anita; dan Kepala Biro Data dan Informasi Dewan Pertimbangan Presiden, Arfan Sahib. (SG-1)