Pariwisata

Kemenparekraf Gelar Workshop Optimalkan Wisata Sungai di Sukabumi, Jabar

Kepala Desa Cijambe, Suhendi, menyambut baik inisiatif ini, mengingat potensi wisata arung jeram di wilayahnya belum terkelola secara optimal.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
26 Mei 2024
Kemenparekraf gelar workshop bertajuk "Bincang-Bincang Ekosistem Kepariwisataan dan Green Action Ekosistem Pariwisata Sungai" di Desa Cijambe, Sukabumi, Jawa Barat. (Dok.Kemenparekraf)

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyelenggarakan workshop bertajuk "Bincang-Bincang Ekosistem Kepariwisataan dan Green Action Ekosistem Pariwisata Sungai" di Desa Cijambe, Sukabumi, Jawa Barat.

 

Acara ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam mengelola potensi wisata sungai serta mempromosikan pariwisata berkelanjutan.

 

Kembangkan Ekosistem Wisata Sungai

 

Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf, Frans Teguh, menyatakan bahwa workshop ini memberikan pelatihan tentang pengelolaan pariwisata berkelanjutan, menjaga ekosistem sungai, dan strategi optimalisasi potensi pariwisata lokal.

 

Baca juga: Festival Gelar Budaya Hari Nelayan Palabuhanratu Sukabumi Dorong UMKM Lokal

 

“Harapannya, peserta dapat meningkatkan keterampilan dan wawasan dalam mengelola dan mengembangkan destinasi wisata berbasis sungai,” kata Frans di Caldera Adventure Resort, Sukabumi.

 

Workshop ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Camat Citarik, 12 Kepala Desa atau perwakilannya, pelaku pariwisata, komunitas lokal, penggiat UMKM ekonomi kreatif, pokdarwis, karang taruna, guide rafting, operator arung jeram, dan masyarakat lokal.

 

Sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan, dilakukan aksi penanaman pohon di sepanjang aliran Sungai Citarik, guna mencegah erosi dan meningkatkan kualitas udara di daerah tersebut.

 

Dukungan untuk Desa Wisata

 

Koordinator Pariwisata Berkelanjutan dari Direktorat Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf, Anastasia Manuella, menegaskan bahwa pengembangan desa wisata menjadi program unggulan Kemenparekraf.

 

Program ini meliputi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), pendampingan, dan kemitraan di desa wisata.

 

Baca juga: Pemerintah Akselerasi Sertifikasi Halal Produk Makanan-Minuman di 3.000 Desa Wisata

 

“Program ini disinergikan agar desa di Citarik dapat berpartisipasi dalam mengakselerasi pengembangan destinasi dan pemanfaatan kawasan,” jelas Anastasia.

 

Tantangan dan Harapan Lokal

 

Kepala Desa Cijambe, Suhendi, menyambut baik inisiatif ini, mengingat potensi wisata arung jeram di wilayahnya belum terkelola secara optimal.

 

“Kami merasa bahwa pemetaan wisata di sini masih kurang optimal. Masih belum tersedianya pusat oleh-oleh dan wisata kuliner yang dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan. Workshop ini sangat membantu kami untuk mengatasi hal tersebut,” ujarnya.

 

Meski inisiatif ini patut diapresiasi, penting untuk menilai dampaknya secara kritis.

 

Baca juga: Di Forum PBB, New York, AS, Menparekraf: Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

 

Pengembangan pariwisata harus disertai dengan evaluasi berkelanjutan untuk memastikan bahwa lingkungan dan budaya lokal tidak tergerus oleh arus wisatawan.

 

Komitmen terhadap green action dan pemberdayaan masyarakat harus terus dipantau agar program ini tidak hanya menjadi seremonial tanpa hasil nyata bagi kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. (SG-2)