Pariwisata

Kemenparekraf dan KAI Wisata Gencarkan Misi Penjualan Wisata di Tiongkok

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, R. Wisnu Sindhutrisno, menekankan pentingnya kolaborasi dalam misi ini, dengan KAI Wisata sebagai official partner.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
11 Juni 2024
Kemenparekraf dan KAI Wisata menggelar misi penjualan di Tiongkok, bertujuan untuk menarik kembali wisatawan asal negeri tirai bambu ke Indonesia. (Ist/Kemenparekraf)

KEMENTERIAN Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) menggelar misi penjualan di Tiongkok, bertujuan untuk menarik kembali wisatawan asal negeri tirai bambu ke Indonesia. 

 

Acara ini diselenggarakan di dua kota besar China, Shanghai pada 3 Juni dan Beijing pada 6 Juni 2024, sebagai bagian dari upaya menjadikan Indonesia destinasi wisata favorit bagi wisatawan mancanegara.

 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan bahwa Tiongkok adalah pasar utama bagi pariwisata Indonesia, dengan kunjungan mencapai 2 juta wisatawan sebelum pandemi. 

 

"Misi penjualan ini diharapkan dapat menarik kedatangan wisatawan asal Tiongkok dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata favorit wisman global," ujar Sandiaga.

 

Baca juga: Kemenkop UKM dan Hippindo Gandeng China Majukan UMKM Berbasis Teknologi

 

Misi Penjualan yang Ambisius dan Strategis

 

Misi penjualan ini melibatkan 20 pelaku industri pariwisata Indonesia, mulai dari travel agent, tour operator, destination management company (DMC), akomodasi/hotel, maskapai, hingga atraksi wisata. 

 

Rata-rata lama tinggal wisatawan Tiongkok di Indonesia mencapai 8 hingga 10,71 hari, dengan pengeluaran per kunjungan mencapai USD 1.386,55, setara dengan wisatawan dari Eropa yang dikenal royal.

 

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menargetkan kunjungan 1 juta hingga 1,5 juta wisatawan Tiongkok dan total 14,3 juta wisatawan dari seluruh dunia pada 2024.

 

 "Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama yang sangat penting untuk mendatangkan wisatawan," jelas Made.

 

Baca juga: Kunjungi Industri di China, Menko Airlangga Apresiasi Kerja Sama Riset CNGR dan FT UGM

 

Penerbangan Langsung sebagai Stimulus Wisatawan

 

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kedatangan 286.375 wisatawan Tiongkok pada periode Januari hingga Maret 2024. 

 

Jumlah ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, dengan wisatawan Tiongkok menjadi penyumbang terbesar keempat bagi kunjungan wisatawan ke Indonesia pada 2023, dengan total 787.024 orang.

 

"Penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia menjadi stimulus besar bagi wisatawan Tiongkok untuk berkunjung ke berbagai destinasi di Indonesia," tambah Made. 

 

Menurut data Amadeus, per Mei 2024, terdapat penerbangan langsung dari 14 kota di Tiongkok seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan lainnya ke Bali, Jakarta, Manado, dan Batam, dengan total kapasitas kursi lebih dari 1,1 juta yang dioperasikan oleh 13 maskapai.

 

Kolaborasi dan Dukungan Strategis

 

Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf, R. Wisnu Sindhutrisno, menekankan pentingnya kolaborasi dalam misi ini, dengan KAI Wisata sebagai official partner.

 

"Kami memberikan apresiasi yang tinggi atas hadirnya KAI Wisata sebagai official partner dalam misi penjualan ini,” kata Wisnu sebagaimana dilansir situs Kemenparekraf. 

 

Baca juga: DPR: Pengelolaan Pertanian Kian Tidak Jelas, Proyek Food Estate Libatkan China

 

“Kami berharap kolaborasi yang baik seperti ini dapat terus berjalan di masa depan dan menghasilkan banyak manfaat untuk mendorong kunjungan wisman Tiongkok ke Indonesia," ujar Wisnu.

 

Managing Director of Operation KAI Wisata, Wawan Ariyanto, menyampaikan antusiasmenya untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. 

 

"Sebagai mitra co-branding Wonderful Indonesia, KAI Wisata sangat senang dapat berpartisipasi pada kegiatan Misi Penjualan di Pasar Tiongkok 2024,” jelasnya. 

 

“Kami berharap dapat mempromosikan layanan dan produk KAI Wisata, khususnya Kereta Wisata kepada para buyers di Tiongkok," kata Wawan.

 

KAI Wisata menawarkan pengalaman wisata yang unik dan istimewa, memungkinkan wisatawan menikmati pemandangan alam Indonesia yang indah sepanjang jalur kereta api. 

 

Selain itu, KAI Wisata juga mengelola destinasi bersejarah seperti Lawang Sewu dan Museum Kereta Api di Semarang yang masih mengoperasikan kereta uap, menambah daya tarik bagi wisatawan.

 

Dengan strategi kolaboratif ini, Kemenparekraf dan KAI Wisata berharap dapat mencapai target kunjungan wisatawan Tiongkok dan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata global yang menarik. (SG-2)