Pariwisata

Di Semarang Ada Urban Downhill Pertama Dengan Track Perkampungan

Ajang olahraga Bendungan Urban Downhill Semarang, menjadi yang pertama kali menyajikan ajang gowes offroad di track perkampungan warga. Acara ini digandrungi peminat sepeda dari berbagai daerah.

By Sokoguru  | Salsabilla Ramadhanty  | Sokoguru.Id
06 Desember 2022
sumber: detikjateng

Sokoguru.id - Bagi kamu pecinta olahraga sepeda, pasti sudah tak asing lagi dengan Ajang Gowes downhill. Biasanya, downhill juga disajikan di daerah pegunungan atau jalan bebatuan (Offroad).

Berbeda dengan yang ada di Semarang. Pasalnya, Semarang sendiri menjadi daerah pertama dengan menyajikan track downhill di daerah perkampungan yang terkenal sempit. Dikenal juga dengan Urban Downhill, ajang olahraga sepeda ini digelar sejak Agustus 2022.

Acara olahraga tersebut digelar di Kelurahan Bendungan Kecamatan Gajahmungkur. Peserta yang mengikuti ajang sepeda ini berasal dari berbagai wilayah di Indoensia. Tercatat ada sebanyak 208 peserta yang datang.

Terdapat beberapa kategori yang diikuti peserta tersebut. Mulai dari kategori lokal Semarang dengan rentang usia 15-16 tahun. Kemudian main junior dengan usia 17-18 tahun. Ada juga main elite dan main open yakni atlet usia 19 tahun keatas. Lalu untuk master A, usia 30-39 tahun, master B, 40-49 dan master C, 50 tahun ke atas.

Jarak lintasan terukur hanya sekitar 1,1 km. Namun, medan turunan dan jalanannya yang sempit diakui sangat menantang. Termasuk track yang melintasi rumah kosong, lahan bekas kandang kambing, pekarangan rumah warga hingga medan turunan anak tangga.

Dari sulitnya track tersebut, beberapa peserta sempat terjatuh di beberapa titik yang dianggap sulit, apalagi ketika menuruni tangga di perkampungan tersebut. Ketua Panitian Bendungan Urban Downhil Competition 2022, Bagyo Putranto berharap bahwa kompetisi urban downhill ini turut diikuti juga oleh peserta dari luar negeri.

Ia juga menambahkan, bahwa acara urban downhill tersebut bekerja sama dengan warga setempat, dengan membantu dalam penjualan UMKM di sekitar Gajahmungkur. Bahkan, para ibu rumah tangga juga digandeng untuk menyiapkan makanan.

"Kita libatkan semua warga, intinya event ini dari warga untuk warga. Tujuannya agar perekonomian warga bisa terangkat pasca pandemi," jelasnya.

Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi (Hendi) juga berharap acara tersebut dapat digelar tahunan secara rutin. Karena selain untuk olahraga, juga dapat jadi agenda wisata.

"Bismillah kita jadikan event tahunan. Dengan gotong-royong ini yang bisa memberikan hasil luar biasa." harap Hendi.