TERLETAK di tengah hutan hujan tropis Papua yang menakjubkan, Desa Wisata Rhepang Muaif kini menorehkan prestasi baru sebagai salah satu dari 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, secara simbolis meresmikan pencapaian ini di Kantor Bupati Jayapura pada Rabu (9/10),
Dalam sambutannya, Sandiaga Uno menegaskan kebanggaannya atas pencapaian Desa Wisata Rhepang Muaif yang berhasil menembus 50 besar ADWI.
Baca juga: Lima Desa Wisata di Lombok yang Tawarkan Pengalaman Tak Terlupakan
“Kami sudah lama menunggu desa ini masuk ke dalam 50 besar. Saya sangat senang mendengar antusiasme masyarakat yang luar biasa dalam menjaga dan mempromosikan keindahan desanya,” ujarnya dengan penuh semangat.
Desa Wisata Rhepang Muaif, yang berlokasi di Distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura, bukan hanya menawarkan pemandangan alam yang memesona, tetapi juga menyuguhkan kekayaan budaya yang kaya dan autentik.
Dikelilingi oleh lebatnya hutan hujan tropis utara Papua, desa ini menjadi surga bagi para pecinta alam, khususnya pengamat burung dari seluruh dunia.
Dengan hanya 10 menit berjalan kaki dari penginapan, wisatawan bisa menyaksikan keindahan burung cenderawasih, burung khas Papua yang langka.
Keanekaragaman hayati dan flora fauna endemik yang melimpah menjadikan Rhepang Muaif sebagai destinasi yang tidak bisa dilewatkan, terutama bagi penggemar "bird watching" yang sering datang dari mancanegara.
Baca juga: Desa Wisata Keciput Belitung Resmi Masuk 50 Besar ADWI 2024
“Kegiatan pengamatan burung ini memiliki banyak peminat, terutama wisatawan asing,” jelas Sandiaga.
Namun, Menparekraf juga memberikan catatan penting terkait peningkatan fasilitas desa.
Ia mengingatkan bahwa homestay di desa ini perlu terus diperbaiki, terutama agar wisatawan bisa beristirahat dengan nyaman sebelum memulai aktivitas pengamatan burung yang biasanya dilakukan pada dini hari.
“Saya titipkan agar fasilitas penginapan ditingkatkan, namun tetap menjaga kelestarian alam dan budaya lokal untuk generasi mendatang,” tambahnya.
Sandiaga pun menyampaikan penyesalannya karena belum sempat mengunjungi langsung Desa Wisata Rhepang Muaif.
Ia berharap dapat berkunjung suatu saat nanti, meskipun masa jabatannya akan segera berakhir.
“Mudah-mudahan saya masih punya kesempatan berkunjung, walaupun tidak sebagai Menparekraf, mungkin sebagai wisatawan biasa,” candanya.
PJ Bupati Jayapura, Semuel Siriwa, turut menyampaikan apresiasi kepada Kemenparekraf yang telah membantu memajukan sektor pariwisata di wilayah tersebut.
Siriwa berharap agar pembinaan dan pendampingan terus diberikan agar Desa Wisata Rhepang Muaif bisa berkembang lebih baik.
“Potensi alam kami luar biasa, namun masih ada hal-hal yang perlu kami benahi di lapangan,” ujarnya.
Alex Waisimon, perwakilan Kelompok Sadar Wisata Desa Wisata Rhepang Muaif, juga mengungkapkan kebanggaannya atas dampak positif yang telah dirasakan oleh masyarakat sejak desa ini berkembang sebagai destinasi wisata.
Baca juga: Desa Kelawi: Desa Wisata Inovatif yang Menawan di Lampung Selatan
Ia menceritakan bagaimana penduduk setempat, meskipun banyak yang tidak mengenyam pendidikan formal, kini terlatih menjadi pemandu wisata yang handal.
“Ini aset yang harus kita jaga, dan kami berharap terus mendapat pendampingan agar desa ini semakin maju,” tutup Alex.
Dengan segala keunikan dan kekayaan yang dimiliki, Desa Wisata Rhepang Muaif tidak hanya menjadi destinasi wisata alam yang mengesankan, tetapi juga simbol dari kebangkitan potensi lokal Papua.
Masuknya desa ini dalam jajaran 50 besar ADWI 2024 menjadi bukti bahwa pesona tersembunyi di tanah Papua kini mulai dikenal lebih luas.
Selain itu, Desa Wisata Rhepang mengundang lebih banyak wisatawan untuk datang dan merasakan keindahan sejatinya.(SG-2)