SEBUAH acara lomba lari lintas alam Biosfer Run 2024, yang diselenggarakan di kawasan Cagar Biosfer Merapi-Merbabu dan Menoreh, siap digelar pada 13 Oktober 2024.
Acara itu merupakan bagian dari upaya promosi kawasan wisata berkelanjutan di sekitar Borobudur, yang diakui oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai cagar biosfer.
Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin, menyatakan, acara tersebut diharapkan mampu menarik peserta dalam jumlah besar, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
Baca juga: Sport Tourism 'BOB Downhill 2024' Ditujukan Dongkrak Parekraf di Borobudur
"Kami menargetkan 1.001 peserta yang akan berlari melintasi jalur alam yang indah, sekaligus mendukung konsep pariwisata berkelanjutan di kawasan cagar biosfer," ungkapnya dalam Weekly Brief with Sandi Uno yang berlangsung secara hibrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (30/9).
Lomba lari lintas alam itu, lanjutnya, akan menawarkan tiga kategori jarak tempuh, yakni 5 km, 10 km, dan 21 km. Setiap peserta akan berlari melalui jalur yang telah disesuaikan dengan karakteristik cagar biosfer yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Lebih lanjut, Agustin menjelaskan, rute yang dilalui akan membawa peserta melintasi hutan-hutan rimbun dan desa-desa wisata di sekitar Cagar Biosfer, dengan start dan finis di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta.
“Ini merupakan upaya kami untuk memperkenalkan kawasan cagar biosfer sebagai destinasi wisata berkelanjutan. Peserta akan merasakan langsung keindahan alam dan budaya lokal selama mengikuti lomba,” jelasnya.
Biosfer Run tahun ini, tambahnya, juga menarik minat peserta dari mancanegara. Beberapa peserta dari Eropa dan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura telah mendaftar, menjadikan acara ini semakin meriah dengan partisipasi internasional.
Selain menarik wisatawan, Biosfer Run 2024 juga melibatkan masyarakat lokal, terutama di desa-desa wisata yang menjadi bagian dari rute lomba.
Banyak peserta yang akan menginap di homestay lokal, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
“Kami bekerja sama dengan desa-desa wisata di kawasan ini, terutama yang sudah mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata (ADWI). Melalui acara ini, homestay lokal akan terisi penuh, yang tentunya membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar,” ujarnya..
Agustin menyampaikan harapannya agar Biosfer Run bisa menjadi acara tahunan yang tidak hanya mempromosikan kawasan Cagar Biosfer, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.
“Kami berharap acara ini dapat terus berlanjut dan semakin besar setiap tahunnya, dengan lebih banyak partisipasi dari pelari internasional dan dukungan dari masyarakat lokal,” pungkasnya
Terjual Habis
Dalam kesempatan yang sama Ketua Asosiasi Lari Trail Indonesia, Roostian Gamananda, mengatakan, pendaftaran untuk Biosfer Run 2024 telah resmi ditutup dengan total peserta 1.001 orang.
“Kami awalnya menargetkan 1.000 peserta, tetapi minat yang tinggi membuat kami menambah satu tempat lagi. Acara ini juga sudah mendapatkan rekomendasi dari Asosiasi Lari Trail Internasional,” katanya.
Kategori lari yang ditawarkan mencakup pelari amatir hingga profesional. Jarak tempuh 5 km didesain untuk pemula, sedangkan 21 km untuk pelari lintas alam yang lebih berpengalaman.
Menurut Roostian, peserta akan menikmati jalur yang menantang namun sejuk, karena kawasan ini kaya akan vegetasi tinggi dan teduh. (Fajar Ramadan/ SG-1)