PEMERINTAH Indonesia mengapresiasi pihak Hyundai Mobis yang berkomitmen mengintensifkan kerja sama pelatihan vokasi dan teknis (engineering) dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dengan sistem yang tepat dan efektif, pelatihan itu diyakini mampu meningkatkan daya saing SDM di masa mendatang.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu Executive Chair Hyundai, Euisun Chung di Seoul, Korea Selatan, Senin (20/5).
“Kami mendorong Hyundai untuk memberikan peningkatan kapasitas bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemasok, atau para insinyur Indonesia untuk menguasai ilmu di bidang kendaraan listrik (electric vehicle/EV),” ujarnya dalam rilis yang dilansir kemendag.go.id, Selasa (21/5).
Baca juga: Kemendag Dorong UKM Sektor 'Animation, Comic, and Game' (ACG) Berorientasi Ekspor
Pelatihan tersebut, lanjut Jerry, diharapkan tidak hanya di bidang kendaraan, tetapi juga terkait mesin serta turunannya. Tidak ketinggalan, pemasok lokal di daerah sekitar pabrik, diharapkan juga akan turut dilibatkan.
Menurutnya, hal itu akan menguntungkan Indonesia yang saat ini sedang mengakselerasi pengembangan EV di Indonesia melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia.
Mengapresiasi Hyundai
Lebih lanjut, Wamendag Jerry menjelaskan, pemerintah Indonesia mengapresiasi upaya Hyundai yang terlibat aktif dalam berbagai proyek hidrogen secara global, dimulai dari Indonesia dengan Waste- to-Hydrogen, hingga pemanfaatan limbah masyarakat lokal.
Baca juga: Butuh Puluhan Ribu Tenaga Kerja, Kemenperin Lakukan Pelatihan SDM Industri Perkapalan
“Pemerintah Indonesia mengapresiasi upaya Hyundai yang aktif mengimplementasikan solusi jaringan HTWO (hidrogen dan kemanusiaan). Hal ini tidak hanya akan menguntungkan Indonesia, tetapi juga menguntungkan pasar ASEAN dalam jangka panjang,” imbuhnya.
Sebab, sambung Jerry, hidrogen berperan penting dalam mendorong gerakan netralitas karbon dan pembangunan ekonomi. Untuk mendorong pengembangan proyek tersebut, rencananya Hyundai akan menggandeng salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia, yakni Pertamina.
Selain mempercepat pengembangan EV, ujarnya lagi, Indonesia juga tengah mendorong percepatan transisi energi fosil ke energi ramah lingkungan seperti energi surya dan panas bumi, pengembangan teknologi rendah karbon dan efisiensi energi, serta pengembangan alternatif lain sumber energi, seperti pengembangan hidrogen untuk kendaraan.
“Pemerintah Indonesia juga mendorong beberapa kesepakatan yang telah dilakukan pada Joint Committee Meeting on Economic Cooperation (JCEC) yang didukung oleh Hyundai, seperti investasi Hyundai Motor pada kendaraan listrik Indonesia,” urai Wamendag Jerry.
Sementara itu, Executive Chair Hyundai, Euisun Chung Hyundai menjelaskan, saat ini Hyundai sedang membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Pembangunan pabrik sel baterai tersebut dilakukan di Karawang, Jawa Barat dan merupakan perusahaan patungan dengan LG Energy Solution yang akan mulai berproduksi pada kuartal ketiga 2024.
“Kami juga mengundang pihak pemerintah Indonesia untuk hadir dalam pembukaan pabrik sel baterai dan mobil listrik KONA di Bekasi, Jawa Barat di bulan Juni mendatang,” terangnya.
Dalam pertemuan itu, Eusiun juga menyampaikan, Hyundai menyambut baik aksesi Indonesia bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (The Organization for Economic Co-operation and Development/OECD).
“Kami yakin, bergabungnya Indonesia dengan OECD akan memberi manfaat signifikan bagi negara dan bagi komunitas internasional secara keseluruhan,” pungkasnya. (SG-1)