SOKOGURU, SUMEDANG - Kehangatan terasa di Kencana, Sumedang, saat ratusan warga dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menghadiri forum dialog bersama anggota DPR RI Komisi II, Ujang Bey, S.IP., M.IP.
Dengan tema “Penguatan Demokrasi Substansial Berdasarkan Pancasila,” kegiatan ini menjadi ruang harapan baru bagi masyarakat yang rindu akan pemerintahan yang benar-benar mendengar suara rakyat.
Dalam suasana penuh antusias, Ujang Bey menyampaikan bahwa demokrasi tidak cukup hanya dilihat dari pemilu atau prosedur formal belaka.
“Demokrasi yang sehat harus mampu mencerminkan keadilan sosial, musyawarah untuk mufakat, dan kedaulatan rakyat. Nilai-nilai Pancasila harus menjadi fondasi dalam setiap proses demokrasi agar tercipta pemerintahan yang benar-benar mewakili kepentingan rakyat,” ungkapnya.
Pesan ini menyentuh hati banyak peserta yang selama ini merasa aspirasi mereka belum sepenuhnya terakomodasi.
Ujang Bey hadir bukan sekadar menyampaikan pidato, tetapi juga mendengarkan dengan tulus.
Forum tersebut menjadi ajang nyata serap aspirasi masyarakat Sumedang, mulai dari isu pembangunan, kebutuhan infrastruktur, hingga perbaikan tata kelola pemerintahan daerah.
Tak hanya itu, Ujang Bey juga mendorong masyarakat agar lebih aktif dalam menjaga semangat kebangsaan dan memperkuat partisipasi dalam proses demokrasi.
“Kita harus memperkuat semangat kebersamaan dan persatuan agar demokrasi kita tidak hanya berjalan secara formal, tetapi juga bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya dalam dialog interaktif yang berlangsung hangat.
Baca Juga:
Dengan melibatkan sekitar 150 peserta, acara ini membuktikan tingginya minat masyarakat terhadap isu penguatan demokrasi berbasis Pancasila.
Warga tidak hanya datang untuk mendengar, tetapi juga menyampaikan langsung keluhan, saran, serta ide-ide membangun yang relevan dengan kondisi lokal.
Forum seperti ini sangat penting untuk menjaga koneksi antara wakil rakyat dan konstituennya.
Dalam era digital seperti sekarang, suara rakyat harus menjadi pendorong utama arah kebijakan.
Ujang Bey menunjukkan bahwa pemimpin yang baik bukan hanya hadir saat kampanye, tetapi terus berkomitmen di tengah masyarakat.
Selain membahas demokrasi, momen ini juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga legislatif.
Transparansi dan akuntabilitas menjadi nilai utama yang ditanamkan Ujang Bey, sejalan dengan upayanya mendorong demokrasi substansial yang lebih merakyat.
Aspirasi yang dikumpulkan akan menjadi bekal penting dalam perjuangan legislasi di Senayan.
Bagi Ujang Bey, suara warga Sumedang dan wilayah Jawa Barat IX bukan sekadar data, melainkan amanah yang harus diperjuangkan demi terwujudnya kebijakan yang adil dan pro-rakyat.
Acara ini juga memperlihatkan bagaimana pendekatan personal, kehangatan, dan dialog terbuka bisa menjadi kunci memperkuat kepercayaan publik.
Ujang Bey telah memberikan teladan bahwa wakil rakyat Sumedang bisa hadir, mendengar, dan bertindak nyata.
Dengan semangat membangun demokrasi yang berpihak pada rakyat, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa Pancasila bukan hanya dokumen sejarah, tapi jiwa dari setiap langkah kebijakan.
Sumedang pun kembali menjadi saksi bahwa perubahan bisa dimulai dari mendengar dan menghargai suara rakyat. (*)