SOKOGURU- Program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mencuri perhatian publik.
Melalui Kementerian Sosial (Kemensos), pemerintah tengah memfinalisasi peluncuran Sekolah Rakyat 2025, sebuah inisiatif pendidikan gratis berbasis asrama yang dikhususkan untuk anak-anak dari keluarga miskin berdasarkan data DTSEN (Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional).
Pelaksanaan perdana program ini akan dimulai Juli 2025, menyasar hampir 10.000 siswa di seluruh Indonesia.
Program ini bukan hanya memberi akses pendidikan, namun juga membekali siswa dengan karakter, keberanian, dan pembinaan psikososial secara menyeluruh.
Menteri Sosial Gus Ipul menyatakan bahwa proses rekrutmen guru Sekolah Rakyat 2025 hampir selesai dan akan dituntaskan pada 23–24 Juni 2025.
Tenaga yang direkrut mencakup guru, kepala sekolah, kepala asrama, hingga pamong. Hingga pertengahan Juni, tercatat 1.554 guru dan 53 kepala sekolah siap mengabdi di 100 titik Sekolah Rakyat yang tersebar nasional.
Program ini akan digelar dalam dua gelombang dengan total 396 rombel dan 9.780 siswa.
Baca Juga:
Gelombang pertama (63 lokasi): 247 rombel, 6.180 siswa
⦁ 3 rombel SD (75 siswa)
⦁ 119 rombel SMP (2.800 siswa)
⦁ 129 rombel SMA (3.305 siswa)
Gelombang kedua (37 lokasi): 145 rombel, 3.600 siswa
⦁ 4 rombel SD (100 siswa)
⦁ 53 rombel SMP (1.310 siswa)
⦁ 88 rombel SMA (2.190 siswa)
Sebelum tahun ajaran dimulai, para siswa akan menjalani pelatihan karakter dan fisik di asrama. Siswa akan menerima fasilitas lengkap berupa seragam, sepatu, alat tulis, hingga pakaian dalam.
Semua pengadaan dilakukan melalui pengawasan ketat dan audit oleh BPKP agar sesuai standar dan aturan pengadaan negara.
Berbeda dari sekolah konvensional, penerimaan siswa tanpa tes akademik. Sebagai gantinya dilakukan asesmen psikologis, psikososial, kesehatan, dan kondisi akademik.
Proses ini melibatkan ahli dan lembaga ternama seperti Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Selain kecerdasan, keberanian dan kepercayaan diri siswa menjadi fokus utama.
Program Sekolah Rakyat Kemensos 2025 dirancang sebagai ruang tumbuh yang holistik, memberdayakan siswa secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi akademik tetapi juga dari sisi mental dan sosial.
Kemensos tengah menghitung unit cost per siswa per tahun agar sesuai dengan kebutuhan regional, memastikan efisiensi dan keberlanjutan program.
Sekolah Rakyat Juli 2025 bukan sekadar program pendidikan, melainkan bentuk nyata kehadiran negara bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
Dengan pendekatan asrama penuh dan holistik, program ini diharapkan bisa menjadi solusi konkret dalam memutus rantai kemiskinan dan menciptakan generasi unggul Indonesia ke depan.(*)