SOKOGURU - Apa itu Sekolah Rakyat, siapa yang bisa mengaksesnya, dan mengapa program ini penting?
Pemerintah tengah mempersiapkan peluncuran Sekolah Rakyat—sebuah inisiatif strategis Presiden Prabowo untuk menanggulangi kemiskinan ekstrem lewat pendidikan berasrama.
Program ini menyasar anak-anak dari keluarga termiskin dan akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.
Sekolah Rakyat hadir sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan.
Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada penyediaan pendidikan gratis, tapi juga memberdayakan keluarga siswa dan memperbaiki kondisi tempat tinggal mereka.
Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai pendidikan gratis berasrama. Artinya, siswa yang lolos seleksi akan tinggal di asrama yang disediakan pemerintah, dengan dukungan penuh kebutuhan dasar, termasuk makan, tempat tinggal, dan pembelajaran intensif.
Sekolah Rakyat merupakan bagian dari janji kampanye Presiden Prabowo untuk menghapus kemiskinan ekstrem.
Pendekatan ini bukan sekadar menyediakan sekolah, tetapi juga mencakup pemberdayaan ekonomi orang tua siswa dan perbaikan rumah tinggal mereka agar layak huni.
Kementerian Sosial RI telah menetapkan bahwa peluncuran Sekolah Rakyat akan dimulai pada Juli 2025.
Program ini akan dibangun di 53 titik lokasi prioritas dengan target operasional awal sebanyak 200 unit sekolah di seluruh Indonesia.
Sasaran utama program ini adalah anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin, yaitu mereka yang masuk dalam desil 1 dan 2 sesuai dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Hanya siswa dari kelompok ini yang dapat mendaftar di Sekolah Rakyat.
Baca Juga:
Untuk memastikan program berjalan tepat sasaran, rekrutmen siswa dilakukan menggunakan basis data DTSEN.
Dengan pendekatan ini, hanya anak-anak dari keluarga paling membutuhkan yang akan mendapatkan kesempatan.
Pendaftaran Sekolah Rakyat mensyaratkan beberapa ketentuan penting.
Siswa harus berasal dari keluarga miskin kategori desil 1 atau 2, memiliki semangat tinggi untuk belajar, serta memiliki kesehatan jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan medis resmi.
Selain persyaratan dari pihak siswa, orang tua atau wali juga harus berkomitmen untuk aktif mendukung proses pendidikan anak mereka.
Kerja sama antara keluarga dan sekolah menjadi kunci penting dalam memastikan kesuksesan siswa di Sekolah Rakyat.
Kementerian Sosial menyampaikan pesan tegas kepada para kepala daerah.
Penerimaan siswa harus murni berdasarkan data DTSEN, tanpa intervensi atau titipan dari pihak mana pun, demi menjaga integritas program ini.
Masyarakat diajak untuk bersama-sama mengawasi proses rekrutmen siswa Sekolah Rakyat.
Tujuannya agar setiap anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem memiliki akses yang adil dan setara terhadap pendidikan berkualitas ini.
Implementasi Sekolah Rakyat akan berdampak ganda. Selain menyelamatkan masa depan anak lewat pendidikan, program ini juga memperkuat kondisi ekonomi keluarga dengan pendekatan pemberdayaan orang tua dan renovasi rumah.
Sekolah Rakyat bukan sekadar janji kampanye, tapi solusi konkret mengatasi kemiskinan lewat pendidikan dan pemberdayaan.
Mari kita jaga program ini bersama agar tetap transparan, adil, dan berpihak kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. (*)