SokoLokal

ITB Gelar Wisuda I TA 2025/2026, Rektor Ajak Wisudawan Temukan Dharma Kehidupan Lewat Ilmu dan Pengabdian

Ada 2.946 wisudawan dari jenjang sarjana, magister, dan doktor. Sebanyak 92 wisudawan meraih predikat Summa Cum Laude, 153 Magna Cum Laude, dan 570 Cum Laude.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
23 Oktober 2025
<p>Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Wisuda Pertama Tahun Akademik 2025/2026 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung, Kamis, 23 Oktober 2025. ITB mewisuda sebanyak 2.946 wisudawan dari jenjang sarjana, magister, dan doktor. (Dok. ITB)</p>

<p> </p>

Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Wisuda Pertama Tahun Akademik 2025/2026 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung, Kamis, 23 Oktober 2025. ITB mewisuda sebanyak 2.946 wisudawan dari jenjang sarjana, magister, dan doktor. (Dok. ITB)

 

SOKOGURU, BANDUNG- Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tanggung jawab baru untuk mengembalikan ilmu kepada masyarakat.
Amanah baru untuk mengembalikan ilmu kepada masyarakat dalam bentuk kontribusi nyata. Sekecil apa pun perbuatan baik yang dilakukan dengan ikhlas akan memberi arti besar bagi kehidupan.

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara  Wisuda Pertama Tahun Akademik 2025/2026 di Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung, Kamis, 23 Oktober 2025.

Baca juga: ITB Gandeng Industri Kembangkan Kendaraan Otonom AVA, Buktikan Indonesia Bisa Jadi Produsen Teknologi

Ia pun mengajak para lulusan untuk menemukan dharma kehidupan masing-masing, sebagaimana konsep ikigai di Jepang yang menggambarkan makna hidup dan kebermanfaatan diri. 

“Kemampuan, cinta, tanggung jawab, dan kebermanfaatan adalah empat pilar dalam menemukan dharma kehidupan. Setiap langkah yang diambil hendaknya tidak hanya didorong oleh ambisi, tetapi juga oleh niat tulus untuk memberi manfaat,” ucapnya, seperti dikutip Keterangan resmi ITB.

Di hadapan 2.946 wisudawan dari jenjang sarjana, magister, dan doktor, rektor Tatacipta pun mengutip pemikiran Ki Hadjar Dewantara, yakni  Ilmu tanpa budi pekerti adalah kegelapan, dan budi pekerti tanpa ilmu adalah kelemahan. 

Baca juga: Mahasiswa ITB Juara I Pertamina Energynovation Ideas Competition, Ajang Lahirnya Solusi Energi Nyata

Pesan tersebut, menurutnya, menjadi pengingat penting agar lulusan ITB senantiasa menyeimbangkan kecerdasan intelektual dengan nilai-nilai moral dan kemanusiaan. 

Rektor ITB juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan sivitas akademika ITB yang telah berperan besar dalam perjalanan akademik para wisudawan.

“Keberhasilan saudara tidak berdiri sendiri. Ada doa orang tua, bimbingan dosen, serta kerja tulus para petugas kampus yang menjaga kehidupan di lingkungan ITB,” imbuhnya.

Penghargaan

Baca juga: Tim Mahasiswa ITB Raih Prestasi, Perkenalkan Inovasi Migas dari Limbah Cangkang Telur dan Sekam Padi

Pada periode ini, ITB mewisuda  2.084 wisudawan program sarjana, 822 wisudawan program magister, dan 40 wisudawan program doktor. 

Dari jumlah tersebut, 92 wisudawan meraih predikat Summa Cum Laude, 153 wisudawan meraih Magna Cum Laude, dan 570 wisudawan meraih Cum Laude.
Wisudawan dengan IPK tertinggi program sarjana diraih oleh Amelia dari Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi, Sekolah Farmasi (SF) dengan IPK 3,97. 

Sementara itu, Muhamad Satria Arkananta dari Program Studi Manajemen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM), tercatat sebagai wisudawan termuda jenjang sarjana dengan usia 19 tahun 6 bulan. 

Sedangkan untuk program magister, penghargaan publikasi terbaik diberikan kepada Miftakhul Munir dari Magister Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) atas publikasi risetnya di jurnal internasional bereputasi (Q1 Published) dan jurnal nasional terindeks SINTA. 

Di sisi lain, Muhammad Rakha Dizionario dari Rekayasa Pertambangan, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) menjadi wisudawan termuda magister dengan usia 20 tahun 8 bulan.
Pada program doktor, penghargaan publikasi terbaik diraih oleh Christian Aslan dari Doktor Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI) yang telah menghasilkan tiga publikasi di jurnal internasional bereputasi tinggi (Q1 dan Q3 Published). Ia juga menjadi wisudawan termuda jenjang doktor dengan usia 29 tahun 8 bulan.
Suasana haru mewarnai upacara ketika Angelica Maureen Elti, wisudawan Program Studi Desain Produk, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, menyampaikan pesan perpisahan mewakili seluruh wisudawan. Dalam pidatonya, Angelica mengajak rekan-rekan untuk mengenang perjalanan dan senyuman yang mewarnai masa studi mereka.

“Saya ingin rekan-rekan mengingat bagaimana senyuman yang ada di wajahnya untuk mengapresiasi momen berharga ini, karena saya percaya, di balik setiap senyuman ada cerita yang membentuk diri kita hingga hari ini,” tuturnya.

Angelica mengenang perjuangannya di masa pandemi ketika harus membuat tugas desain digital menggunakan Microsoft Excel karena keterbatasan perangkat. 

Dari pengalaman itu, ia belajar bahwa di setiap kesulitan selalu ada kesempatan untuk bertumbuh. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Tuhan, orang tua, dosen, dan tenaga kependidikan yang telah menjadi bagian dari perjalanan para lulusan.
“Keberhasilan ini bukan hanya milik kita sendiri. Ada banyak tangan dan doa yang menuntun kita hingga hari ini,” ujarnya.
Angelica pun mengajak para lulusan untuk berani bermimpi dan tidak takut gagal.
“Rekan-rekan wisudawan, kekuatan mimpi itu luar biasa. Saya harap kita tidak menyerah akan mimpi-mimpi yang berlandaskan prinsip baik itu. Indonesia, bangsa, dan dunia kita saat ini membutuhkan lebih banyak mimpi yang tidak takut berbuat salah dan tidak takut belajar,” pungkasnya. (SG-1)