SOKOGURU, JAKARTA- Sejak diluncurkan pada 10 Juli hingga 17 September 2025, Pertamina Goes to Campus (PGTC) melalui Energynovation Ideas Competition atau Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) akhirnya mengumumkan para pemenang.
Juara pertama kompetisi diraih Ghifari Jauhari Yajri dari Institut Teknologi Bandung dengan inovasi Agristek.
Karya tersebut merupakan sistem terpadu yang menggabungkan energi dari panel surya dengan penyediaan air bersih melalui metode pemurnian.
Baca juga: 105 Peserta Lolos Seleksi Pertamina Goes to Campus 2025, Siap Berkompetisi pada 26–29 Agustus 2025
“Alhamdulillah, ini kesempatan besar bagi saya untuk menunjukkan ide yang bermanfaat bagi Indonesia, terutama di daerah pedesaan," ujarnya, dalam keterangan Kementerian BUMN, Kamis, 18 September 2025.
Menurut Ghifari, momen paling berkesan adalah saat presentasi, ketika ia ditantang menyampaikan ide dalam bahasa Inggris dengan waktu terbatas.
"Terima kasih kepada Pertamina yang telah menyediakan wadah positif bagi mahasiswa untuk menyalurkan ide terbaiknya,” imbuhnya.
Baca juga: Hadapi Trilema Energi Pertamina Gelar Pertamina Goes to Campus 2024 di 15 Universitas
Pengumuman Pertamina Goes to Campus 2025 berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu 17 September 2025.
Kompetisi tersebut menjadi salah satu program utama PGTC 2025 yang tidak sekadar lomba, melainkan juga wadah inovasi, edukasi, dan kolaborasi bagi mahasiswa Indonesia.
Pertamina menegaskan komitmennya untuk menyiapkan talenta muda dalam mendukung energi berkelanjutan sekaligus menghadirkan solusi konkret bagi tantangan energi di level nasional maupun global.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menyampaikan apresiasinya atas ide-ide luar biasa yang ditampilkan 10 finalis. Ia menilai, hasil yang dipresentasikan jauh melampaui ekspektasi.
Baca juga: Wujudkan Energi Bersih, Pertamina Eco RunFest 2025 ke-12 Siap Digelar, Catat Tanggalnya!
“Melalui Energynovation Ideas Competition, kita menyaksikan bagaimana anak-anak muda Indonesia tidak hanya berani mencari solusi, tetapi juga berani menghadirkan gagasan yang menjawab tantangan bangsa.
"Inilah bukti bahwa masa depan energi Indonesia sesungguhnya berada di tangan generasi muda yang visioner,” ujarnya dalam sambutannya.
Simon juga menekankan gagasan hebat dari para peserta itu tidak hanya berhenti pada tahap ide, melainkan berpotensi diwujudkan untuk memperkuat infrastruktur dan memperluas akses energi ke seluruh penjuru negeri.
Tingginya minat mahasiswa terlihat sejak pendaftaran LKTI dibuka pada 10 Juli 2025. Sebanyak 822 mahasiswa dari 247 perguruan tinggi di 30 provinsi ikut serta dalam kompetisi itu.
Antusiasme besar tersebut menjadi bukti nyata meningkatnya kepedulian generasi muda terhadap isu energi, transisi menuju energi terbarukan, serta keberlanjutan.
Setelah melalui tahapan seleksi, terpilihlah 10 karya terbaik yang tampil dalam Grand Final di Grha Pertamina, bertepatan dengan sesi penghargaan dan penutupan PGTC 2025.
Pada kesempatan tersebut, para finalis mempresentasikan karya mereka di hadapan jajaran pimpinan Pertamina.
Dalam acara yang sama, Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan memberikan penghormatan bagi para pemenang.
“Untuk para pemenang lomba, saya ucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya! Kalian telah membuktikan bahwa kerja keras, ketekunan, dan semangat inovasi mampu menghasilkan sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.
"Ingat, kemenangan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari tanggung jawab besar untuk terus mengembangkan ide dan solusi energi yang lebih baik,” tambah Iriawan.
Daftar pemenang Energynovation Ideas Competition adalah sebagai berikut:
- Juara 1: Ghifari Jauhari Yajri (Institut Teknologi Bandung)
- Juara 2: Rizky Maulana Riadhi (Universitas Brawijaya)
- Juara 3: Muhammad Ilham Rizky Maulana (Institut Pertanian Bogor)
Sementara Most Promising Idea diraih Muhammad Dzikri Prayoga (Universitas Diponegoro). Best Presentation jatuh pada Kristianto Nugroho (Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina menegaskan perannya dalam mendukung target net zero emission 2060 melalui program nyata yang sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Seluruh langkah tersebut juga konsisten dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional perusahaan. (SG-1)