Soko Lokal

Berkat Booster Katrili Panas Bumi, Petani Tonsewer Minahasa Tuai Panen Raya Empat Komoditas Pangan

Ke depan, booster Katrili, dapat menjadi bagian dari strategi besar, bukan hanya produktivitas pertanian, tetapi juga pemanfaatan energi panas bumi lebih luas.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
27 Mei 2025
<p>Panen Raya Katrili 2025 di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin, 26 Mei 2025. (Dok PGE)</p>

Panen Raya Katrili 2025 di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Senin, 26 Mei 2025. (Dok PGE)

SOKOGURU, MINAHASA- Sebuah inovasi produk pertanian yang dikembangkan dari sisa endapan panas bumi hasil kolaborasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) area Lahendong, Sulawesi Utara dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta membuahkan hasil.

Empat komoditas lokal yakni tomat Gustavi, bawang merah, kacang batik, dan padi di Desa Tonsewer, Kecamatan Tompaso Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, dipanen, Senin, 26 Mei 2025. 

Panen raya terhadap keempat komoditas pertanian yang ditanam dengan booster Katrili, produk sampingan panas bumi  itu dihadiri berbagai pemangku kepentingan, di antaranya Bupati Minahasa Robby Dondokambey.

Baca juga: Pertamina Kembangkan Inovasi Sistem Pengairan SIUMA, 408 Petani Bali Rasakan Manfaatnya

Selain itu ada pula  Wakil Bupati Minahasa Vanda Sarundajang, Panglima Komando Daerah Militer 13 Merdeka Mayor Jenderal TNI Suhardi, Ketua Tim Penelitian Katrili Pri Utami, tim peneliti UGM, perwakilan pemerintah daerah, dan kelompok petani mitra.

Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yani, mengatakan acara panen raya itu menjadi bukti nyata bagaimana potensi energi panas bumi dapat memberikan manfaat lebih dari sekadar pembangkitan listrik. 

Baca juga: Difasilitasi Pertamina, 1.393 UMKM Kini Miliki Berbagai Jenis Legalitas dan Standar Mutu Usaha

Ia mengatakan PGE telah hadir di Lahendong sejak 2001. Selama rentang waktu tersebut,PGE selalu membangun kolaborasi dan sinergi dengan masyarakat sekitar area.

“Dari interaksi tersebut, muncul ide-ide yang kami teliti dan kembangkan bersama UGM sebagai kontribusi kami untuk membantu para petani. Ini adalah implementasi dari visi kami untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan nasional,” imbuh Ahmad Yani dalam keterangan resmi yang diterima Sokoguru, Selasa, 27 Mei.

Baca juga: Pertamina UMK Academy Antarkan Ribuan Pelaku Usaha Naik Kelas dan Mendunia

Sebelumnya, sambungnya, panen perdana tomat lokal Gustavi telah sukses pada November 2024. Panen raya itu menandakan kontribusi PGE area Lahendong dalam mendukung ketahanan pangan berbasis partisipasi masyarakat lokal.

Adapun para petani yang dilibatkan dalam kegiatan itu, kata Ahmad yani, berasal dari dua kelompok tani, yakni Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) dan Gereja Masehi Injil di Minahasa (GMIM). 

Para kelompok tani tersebut berasal dari berbagai desa di sekitar Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) PGE Area Lahendong.

 

Manfaatkan booster Katrili

Bupati Minahasa Robby Dondokambey menyambut positif pelaksanaan panen raya dan pemanfaatan booster Katrili. Sebagai alumni UGM, ia mengaku bangga bisa menjadi bagian penting dalam mendukung ketahanan pangan di daerah yang dipimpinnya. 


 

Dok.PGE 

Robby juga menyebut inisiatif panen raya seperti itu menjadi bagian dari implementasi nyata terhadap semangat gotong royong yang terus dijaga di daerahnya.

“Inisiasi kegiatan tersebut, sinergi antara dunia usaha, masyarakat, dan pemerintah, merupakan bagian yang sangat penting dalam menyukseskan berbagai program strategis, termasuk dalam gerakan menanam, penguatan ketahanan pangan, dan pengendalian inflasi daerah,” ujarnya. 

Sebelum panen raya, para petani bersama tim peneliti UGM melakukan uji coba dalam memanfaatkan booster Katrili. Uji coba ini dilakukan di lahan percontohan atau demonstration plot/demplot milik PGE area Lahendong di Desa Tonsewer dan Tonsewer Selatan. 

Dari empat komoditas tanaman, melakukan uji coba dalam tiga perlakuan berbeda yakni  hanya menggunakan pupuk kimia, booster Katrili terakhir  kombinasi keduanya.

"Kami merasakan langsung manfaatnya. Tanaman menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit, tampilan fisik buah tomat lebih besar, dan hasil pertanian semakin meningkat secara signifikan,” ujar  Rommi Seran, wakil dari Kelompok Tani GMIM.

Selain itu, sambungnya,  penggunaan booster Katrilitelah menghemat secara ekonomi karena biaya untuk pembelian pupuk menjadi berkurang hampir 20%-30%.

Sementara itu Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Teknik UGM, Ali Awaludin, menjelaskan, booster Katrili adalah bentuk nyata dari pemanfaatan sumber daya lokal sebagai solusi permasalahan pertanian. 

"Inilah yang perlu kita yakini, solusi atas berbagai masalah ada di sekitar kita. Tinggal bagaimana kita mengubah mindset dan mengajak teman-teman kampus maupun industri untuk bersama-sama menemukan solusi tersebut,” jelasnya.

Nama booster hasil kolaborasi PGE dan UGM tersebut terinspirasi dari tari Katrili yang ditampilkan secara berpasangan sebagai bentuk selebrasi dan ucapan syukur akan hasil bumi yang melimpah.

 

Panen kearifan budaya lokal

Secara keseluruhan, gelaran Panen Raya Katrili 2025 menjadi agenda bagi perayaan kearifan budaya lokal. Pada acara itu para peserta yang hadir disuguhkan sajian gastronomi lokal melalui hidangan khas dari hasil bumi sendiri, seperti nasi jaha dan ayam buluh. 

Terakhir, pesta rakyat ditutup dengan penampilan tari Katrili, tarian khas Minahasa yang ditarikan muda-mudi di sana secara berpasangan sebagai bentuk selebrasi dan ucapan syukur.

Ahmad Yani menambahkan ke depan, pihaknya berharap booster Katrili dapat menjadi bagian dari strategi besar bukan hanya dalam mendorong produktivitas pertanian, tetapi juga pemanfaatan energi panas bumi secara lebih luas.

“Di PGE, kami percaya masih banyak peluang untuk mewujudkan ketahanan energi dan pangan nasional yang mandiri. Ke depan, bisnis panas bumi kami tidak hanya fokus pada listrik, tetapi juga ‘Beyond Electricity’, yang dapat berkontribusi secara positif di berbagai sektor, termasuk pertanian, pariwisata, dan sebagainya,” ujarnya. 

“Tentunya, tujuan ini hanya dapat tercapai melalui kolaborasi dan penelitian berkelanjutan, agar hasilnya dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutup Ahmad Yani.

Turut hadir di perayaan panen raya tersebut  Dewan Pertimbangan Proper KLHK Joni Hermana, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Kerjasama dan Alumni Fakultas Teknik Pertanian UGM, Sri Rahayoe. (SG-1)