SokoLokal

Beri kuliah umum di ITB, Menteri UMKM Tegaskan Paket Stimulus Ekonomi Stabilkan Performa UMKM

Berdasarkan data Forum Kajian Pembangunan (FKP) tahun 2020, dari 81% pemuda yang berminat menjadi wirausaha, hanya 8% yang sudah memiliki bisnis sendiri.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
17 September 2025
<p>Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, dan Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian UMKM dan ITB tentang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Rabu, 17 September 2025. Penandatanganan  disaksikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman. (Dok. ITB)</p>

Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, dan Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. menandatangani Nota Kesepahaman antara Kementerian UMKM dan ITB tentang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Rabu, 17 September 2025. Penandatanganan  disaksikan Menteri UMKM Maman Abdurrahman. (Dok. ITB)

SOKOGURU, BANDUNG- Di hadapan ratusan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman,  menegaskan, paket stimulus ekonomi ditujukan salah satunya untuk menstabilkan performa UMKM.

"Kalau diperhatikan, program itu didorong untuk mengamankan stabilitas pergerakan tumbuh kembang UMKM. Mulai dari insentif PPh 0,5%, lalu pengelontoran uang Rp200 triliun yang nantinya akan dinikmati oleh UMKM," ujarnya saat memberikan materi kuliah umum bertajuk Pengembangan UMKM dan Peran Perguruan Tinggi Dalam Penguatan Inovasi Kewirausahaan di Bandung, Rabu, 17 September 2025.

Menteri Maman menambahkan konteks pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang selalu linier dengan pertumbuhan jumlah wirausahanya.

Baca juga: Kampanyekan Produk Lokal Otomotif, Kementerian UMKM Gandeng Harley Davidson Club Indonesia

"Kalau diperhatikan, narasi pajak hampir tidak pernah dimunculkan oleh Menteri Keuangan. Jadi yang sekarang didorong oleh Menteri Keuangan itu adalah sektor-sektor produktif yang bisa menstimulus pertumbuhan ekonomi," imbuhnya, dalam keterangan Kementerian UMKM.

Namun, sambung Menteri Maman, berdasarkan data Forum Kajian Pembangunan (FKP) tahun 2020, dari 81% pemuda yang berminat menjadi wirausaha, hanya 8% yang sudah memiliki bisnis.

Untuk itu, ia memotivasi para mahasiswa yang hadir untuk mengambil bagian menjadi wirausaha dan membuka lapangan kerja.

Baca juga: Wujudkan Pengusaha Perempuan Mandiri, Kementerian UMKM Dukung Inisiatif Alisa Khadijah-ICMI

"Pemuda adalah insan yang kreatif, kalian punya kesempatan untuk berkreasi dan yang terpenting dari menjadi pengusaha adalah membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas. Bahkan secara tidak langsung juga memberi dampak bagi pertumbuhan ekonomi," katanya.

Menteri Maman memberikan contoh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang berlandaskan ekonomi kerakyatan, selaras dengan program perluasan lapangan kerja dan memiliki hubungan mutualisme dengan UMKM.

"Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi agregator dan di situ UMKM bisa bergerak untuk memasarkan produk-produknya, termasuk memperluas lapangan kerja. Jadi, saya pikir prinsip ekonomi kerakyatan yang diusung oleh Presiden Prabowo simbolisasinya selain koperasi, ada juga UMKM," katanya.

Baca juga: Kementerian UMKM Gandeng Advokat! UMKM Kini Dapat Pendampingan Hukum Gratis

Acara kuliah umum ini merupakan rangkaian dari program Entrepreneur Hub Terpadu Jawa Barat 2025, yang diikuti 450 wirausaha dan difokuskan pada penumbuhan pola pikir entrepreneur, inkubasi, pendampingan, hingga akses pembiayaan.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Maman dan Rektor ITB mengunjungi Entrepreneur Hub Terpadu Jawa Barat 2025 yang digelar di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha.

Berbagai produk inovasi dari ITB ditampilkan dalam gelaran tersebut, salah satunya Mesin Jemur Dehidrator. Mesin tersebut adalah alat pengering untuk sejumlah komoditas seperti kunyit, bengkuang, ubi, raspberi, cabai, ikan, hingga jahe. 

Alat itu menjadi solusi bagi permasalahan yang dihadapi untuk pengolahan pertanian, peternakan, dan perikanan karena durasi panas yang terbatas, kontaminasi, dan kualitas produk yang tidak konsisten jika bergantung pada pengeringan secara tradisional dengan cahaya matahari.

Adapun Entrepreneur Hub Terpadu merupakan program dan ekosistem kewirausahaan yang diinisiasi oleh Kementerian UMKM untuk memfasilitasi pertumbuhan dan penguatan UMKM di Indonesia melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan pelaku usaha.

Pada acara ini juga berlangsung penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian UMKM dengan ITB terkait kerja sama Pendidikan, Pelatihan dan Pengabdian Kepada Masyarakat. (SG-1)