SOKOGURU, Kota Bandung- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mengendalikan masuknya penduduk baru di wilayahnya.
"Urbanisasi ini selalu terjadi setiap tahun. Berangkat dua, balik bisa lima orang. Karena itu, di setiap pintu masuk kendaraan umum, kami lakukan pemeriksaan dan pelaporan khusus, terutama terkait administrasi kependudukan," ujar Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, seusai meninjau Kebun Binatang Bandung, Selasa (1/4).
Baca juga: Pemkot Bandung Siaga Antisipasi Lonjakan Sampah saat Lebaran
Pascamudik Lebaran, Kota Bandung bersiap menghadapi lonjakan pendatang baru yang berpotensi meningkatkan urbanisasi. Farhan mengakui, meskipun upaya pengawasan dilakukan, masih ada rembesan pendatang yang lolos. Oleh karena itu, pihaknya juga akan melakukan penyisiran ke wilayah-wilayah yang sering menjadi tempat penampungan pendatang baru.
Selain itu, Pemkot Bandung telah menyiapkan pos pengawasan di beberapa lokasi strategis, seperti terminal dan stasiun, hingga H+7 Lebaran atau 8 April 2025.
Baca juga: Wali Kota Bandung Targetkan Ujungberung Bebas Sampah 100% Usai Lebaran
"Pada 8 April nanti kita akan mulai mengevaluasi langkah-langkah ini. Kami ingin memastikan bahwa arus masuk pendatang bisa lebih terkendali demi kenyamanan warga Bandung. "Kami ingin memastikan bahwa arus balik berjalan lancar, termasuk dalam hal administrasi kependudukan," imbuh Farhan.
Posko itu, sambungnya, juga bertugas menyisir pendatang baru yang tidak terdata secara resmi, guna mencegah lonjakan urbanisasi yang tidak terkendali di Kota Bandung.
Selain itu, posko pengawasan akan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan aparat kepolisian untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas serta mengawasi potensi gangguan keamanan di titik-titik rawan. (SG-1)