Soko Lokal

1.000 KPM di Yogyakarta Tak Layak Mendapat Bansos PKH, Ini Sebabnya

1.000 KPM PKH di Yogyakarta berhasil mandiri. Ini pesan Mensos Gus Ipul tentang 5 kunci graduasi dari bansos menuju kehidupan berdaya dan kolaborasi Kemensos.

By Pipin Lukmanul Hakim  | Sokoguru.Id
18 Juli 2025
<p>Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan pesan kepada 1.000 KPM lulus graduasi, dan tidak layak lagi menerima bansos PKH di Yogyakarta. (Foto: Kemensos).</p>

Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan pesan kepada 1.000 KPM lulus graduasi, dan tidak layak lagi menerima bansos PKH di Yogyakarta. (Foto: Kemensos).

SOKOGURU, Yogyakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) meng-graduasi 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Kamis (17/7).

Momen ini menandai peralihan ribuan keluarga dari penerima bantuan menjadi keluarga yang lebih sejahtera, berdaya, dan mandiri.

Hal tersebut, dicapai melalui berbagai program pemberdayaan, dan pelatihan keterampilan yang disediakan oleh Kemensos.

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menekankan pentingnya perubahan fokus dari bansos sementara menuju pemberdayaan jangka panjang.

"Yang hadir di sini adalah para penerima manfaat yang selama ini mendapatkan bansos dari pemerintah. Dan sekarang mereka sudah dinyatakan lulus untuk tidak lagi perlu mendapatkan bansos," ujar Saifullah Yusuf, seperti dikutip dari laman Kemensos, Jumat (18/7).

Seribu keluarga yang telah graduasi tersebut akan beralih ke program-program pemberdayaan, seperti bantuan modal, bantuan usaha, bantuan bahan baku, dan pelatih-pelatihan yang memungkinkan bisa meningkatkan kemampuan usaha.

Mensos menegaskan, filosofi di balik program ini, bansos bersifat sementara, sedangkan pemberdayaan bersifat selamanya.

"Bansos hadir sebagai awal proses pemberdayaan, bukan akhir perjuangan karena bansos sementara, berdaya selamanya," ujarnya.

"Bansos adalah tangan yang menangkap, bukan tali yang mengikat. Ini adalah hak sementara bukan identitas tetap," tambahnya.

Kunci Graduasi Menuju Kemenangan Berdaya

Mensos juga menjabarkan lima kunci utama menuju graduasi dari ketergantungan bansos menuju kehidupan yang lebih baik.

Berani memulai hidup mandiri, setiap KPM akan didorong untuk tidak lagi bergantung pada bantuan dari pemerintah.

Graduasi ini bukan akhir, melainkan awal keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman.

Mandiri melangkah, lanjut Mensos, setelah keberanian langkah selanjutnya adalah kemandirian. Ini berarti tidak tergantung pada bantuan, dan siap mengambil keputusan penting bagi keluarga sendiri.

Membuka ruang baru, graduasi KPM membuka kesempatan bagi diri mereka untuk berkembang, dan sekaligus memberikan ruang bagi KPM lain yang lebih membutuhkan untuk menerima bansos.

Menjadi inspirasi, keberhasilan graduasi ini bukan hanya kemenangan pribadi, melainkan juga kisah inspiratif bagi sesama.

Menciptakan narasi baru, kunci terakhir adalah mengubah narasi hidup dari semula bergantung pada bansos menjadi narasi kemenangan.

"Anda adalah bukti nyata, jika nasib bisa diubah. Saat ini bapak-ibu adalah harapan bagi banyak orang," ujar Gus Ipul.(*)