BICARA kuliner di Kota Bandung, Jawa Barat sebagai salah satu kota destinasi kuliner seakan tak ada habisnya.
Dari waktu ke waktu selalu ada jenis makanan baru yang hadir dan bisa dijadikan pilihan bagi para penikmat kuliner.
Beragam makanan berat atau camilan yang hadir bisa benar-benar baru hasil kreativitas dari koki atau jenis makanan lama yang dibuat dengan varian baru.
Baca juga: Food Street Malabar Jadi Pelengkap Wisata Kuliner di Kota Bandung
Salah satu kuliner yang sudah populer di Kota Bandung adalah serabi khas Kota Kembang.
Sebenarnya serabi tak hanya ditemukan di Bandung, tetapi di daerah lain juga makanan jenis serabi mudah ditemukan.
Namun serabi Bandung yang menjadi pelengkap dari bagian wisata kuliner ini memiliki bentuk dan rasanya yang khas tersendiri jika dibandingkan dengan serabi tradisional dari daerah lain.
Baca juga: Menikmati Kuliner Warisan Kerajaan Mataram, Gudeg Manggar, di Yogyakarta
Kini yang sedang hits dan kian popularitas adalah "Serabi Kinca Suji" yang dijajakan di Jalan Lodaya No. 31, Kota Bandung.
Namun serabi yang rasanya manis dengan warna hijau daun suji mulai ramai sudah dibicarakan para pencinta kuliner sejak tahun 2001.
Apa sebenarnya keunikan, keunggulan, dan kekhasan dari serabi yang satu ini?
"Ini resepnya warisan dari orang tua. Awal mula produksi di rumah selama 2 tahun,” kata Lena, pemilik dari gerai Serabi Kinca Suji sebagaimana dilansir situs Pemkot Bandung.
Lena mengatakan dari rumahnya tempat jualan Serabi Kinca Suji berpindah ke Jalan Burangrang No 45 dari tahun 2021 hingga tahun 2023.
Baca juga: DWP Kota Bandung Dikenalkan Program Wisata Kuliner “Makassar Kota Makan Enak”
“Jadi baru tahun lalu atau 2023, Serabi Kinca Suji pindah ke Jalan Lodaya No 31,” ucap Lena.
Lena juga mengutarakan nama ‘Suji” yang menjadi nama serabinya. Nama serabinya pada awalnya serabi ‘Eka Rasa’ atau satu rasa.
Namun saat nama ‘Eka Rasa’ didaftarkan untuk mendapat hak paten ternyata nama tersebut dipakai pihak lain.
"Akhirnya mencari dan tercetuslah Serabi Kinca Suji. Sujinya adalah wangi khas daun suji," ungkap Lena.
Sementara itu kata ‘kinca” adalah rasa manis dari gula aren. Selaras dengan bahan yang dibuatnya, nama serabi yang dikembangkan keluarga Lena menjadi ‘Serabi Kinca Suji”.
Yang membedakan Serabi Kinca Suji adalah bahannya bukan dari tepung beras tapi menggunakan tepung terigu.
Tak mengherankan saat disantap, tekstur serabinya lebih empuk. Rasa manis dari tetesan kinca atau gula aren semakin menambah kenikmatan serabi yang satu ini.
Untuk memenuhi selera konsumen, Lena tak hanya menghadirkan satu rasa namun dibuat pilihan tiga varian yakni rasa original, durian, oncom, dan rum.
Dengan rasanya yang cukup enak, serabi yang dijajakan di Jalan Lodaya dijamin tak menguras isi kantong.
Pasalnya Serabi Kinca Suji rasa original dipatok harga Rp 8.000 per pasang. Sedangkan rasa durian dan rum seharga Rp10.000 per pasang.
Sebagaimana tahun lalu, omzet penjualan Serabi Kinca Suji mengalami lonjakan saat memasuki bulan suci Ramadan.
Kenaikan penjualan bersamaan dengan umat Islam khususnya di Kota Bandung yang menghadirkan Serabi Kinca Suji sebagai bagian takjil untuk bagian dari buka puasa (iftar).
Bagi para wisatawan atau orang yang sedang berlibur atau bertugas di Bandung bisa menjadikan Serabi Kinca Suji sebagai oleh-oleh.
Lena mengatakan serabi buatannya dijamin tak basi dan rasanya berubah karena tersedia serabi dalam kemasan frozen atau beku. (SG-2)