Produk olahan Ibu Lilis Yulianti terbilang unik. Meskipun kita bisa mendapatkan rengginang di mana pun, tetapi ide usahanya terbilang berbeda.
“Awalnya karena Ibu sering kumpul dengan keluarga. Biasanya ada camilan rengginang yang dimasukkan dalam kaleng Khong Guan. Kemudian muncullah inspirasi membuat rengginang yang berbeda dengan kemasan stoples bening ukuran 1300 ml. Kalau nantinya mau dibuat hampers juga jadi bagus,” ungkap Ibu Lilis.
Di lingkungan masyarakat Sunda, khususnya lingkungan Ibu Lilis, isi kaleng Khong Guan kerap berganti menjadi rengginang. Perubahan isi kaleng ini biasanya karena masyarakatnya memanfaatkan wadah tersebut untuk digunakan kembali sebagai tempat menyimpan makanan yang lain.
Ibu Lilis melakukan inovasi terhadap rengginang dengan bentuknya yang sekali makan. Maka dari itu, rengginang buatannya terbilang unik yang juga dapat dilihat dari warna yang beragam. Sehingga rengginang yang terbilang makanan tradisional dapat menyusupi kalangan anak muda sekarang.
“Rengginang one bite ini warnanya dari bahan alami menggunakan bunga telang, kunyit, kencur, pedas, dan terasi,” tuturnya lagi.
Bagi Ibu Lilis, yang menjadi tantangannya dalam memproduksi rengginang adalah segi pemasaran. Orang-orang yang mendengar rengginang akan membayangkan kebanyakan rengginang yang bentuknya bulat cukup besar dan berwarna cream. Jauh berbeda dengan rengginang produksinya. Maka dari itu, rengginang buatannya lebih laris di luar Sumedang.
Di Sumedang UMKM Expo dan Gelar Budaya 2022, Ibu Lilis menjajakan produk buatannya di stan Kec. Sumedang Utara. Harapannya, produk ini dapat dikenal lebih banyak orang. Namun, selain di kegiatan ini, produk Ibu Lilis dapat dipesan lewat media sosial Instagram @ kitchen.lys dengan harga yang cukup terjangkau.
