Kuliner

Kerupuk Bangreng Kekinian

Kerupuk bangreng biasanya ditemukan saat kesenian bangreng digelar, tapi Wati membuat inovasi dalam kerupuk bangreng. Kemasan yang menarik dan pilihan rasa yang banyak membuat kerupuk bangreng jadi pilihan anak muda.

By Sokoguru  | Rauf Muhammad  | Sokoguru.Id
08 Agustus 2022
Kerupuk bangreng Wati, dalam sesi foto produk bersama sokoguru

Bagi Wati, potensi ikan air tawar di Wado bisa dijadikan satu peluang usaha. Ikan yang melimpah melahirkan banyak kuliner olahan ikan. Yang paling banyak adalah nugget ikan dan kerupuk ikan. Tapi Wati melihat peluang kuliner lain yang tidak berbahan dasar ikan, yakni kerupuk bangreng.

“Biasanya, kerupuk bangreng itu kemasannya warna-warni. Katanya disebut kerupuk bangreng karena suka ada saat pementasan bangreng,” tutur Wati, “itu asal-usulnya,” tambahnya lagi.

Meski kerupuk legend ini dikenal saat acara seni bangreng khas Sumedang, kini masyarakat dapat menikmatinya kapan saja. Wati mengemasnya dengan sedemikian menarik agar dapat menyasar juga ke anak muda kekinian.

“Ini kemasannya diberikan oleh anak-anak KKN dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) di akhir tahun kemarin,” ungkapnya, “katanya biar lebih menarik ditambah varian rasa agar anak muda sekarang tidak menganggapnya kerupuk jadul,” tambahnya lagi.

Selain dari kemasan yang kekinian, Wati pun membuat inovasi dalam segi rasa. Terdapat varian kekinian kerupuk bangreng di antaranya original, balado, dan pedas. Rasa-rasa baru itu menambah jangkauan pelanggan kerupuk bangreng.

“Kalau kerupuk bangreng yang biasanya warna-warni itu diproduksi pakai alat. Kalau kerupuk bangreng ini dicetak menggunakan tangan,” tutur Wati, “nah, setelah itu suka digunting manual,” jelasnya.

Di Sumedang UMKM Expo dan Gelar Budaya 2022, Wati membuktikan bahwa walaupun serba tradisional, kerupuk bangreng dapat menjadi camilan kekinian.