Soko Kreatif

Menko Airlangga: Pariwisata Berperan Nyata Jadi Penguat Ekonomi di Tengah Gejolak Tarif Baru AS

Pemerintah mendorong sektor pariwisata berpotensi besar menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan lapangan kerja.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
15 April 2025
<p>Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam The 37th Joint Meeting of the United Nations (UN) Tourism Commission for East Asia and the Pacific, and the UN Tourism Commission for South Asia yang digelar di Jakarta, Selasa, Selasa, 15 April 2025. (Dok. Kemenko Ekonomi)</p>

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam The 37th Joint Meeting of the United Nations (UN) Tourism Commission for East Asia and the Pacific, and the UN Tourism Commission for South Asia yang digelar di Jakarta, Selasa, Selasa, 15 April 2025. (Dok. Kemenko Ekonomi)

SOKOGURU, JAKARTA- Peran penting pariwisata semakin nyata di tengah munculnya gejolak akibat tarif baru Amerika Serikat (AS) yang berdampak besar pada arus perdagangan internasional.

Tarif  timbal balik AS itu juga mengganggu rantai pasokan global, dan akan memengaruhi lintasan pertumbuhan global. Sebagian besar negara juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global akibat ketidakpastian kebijakan tarif tersebut.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto, pada The 37th Joint Meeting of the United Nations (UN) Tourism Commission for East Asia and the Pacific, and the UN Tourism Commission for South Asia yang di Jakarta, Selasa, 15 April 2025.

Baca juga: Menpar Widiyanti: Sektor Pariwisata Alat Pertahanan Ekonomi Nasional Hadapi Tekanan Tarif Timbal Balik AS

“Pemerintahan saat ini di bawah Presiden Prabowo Subianto juga melihat pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi, dan kami memiliki komitmen kuat untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan pariwisata ramah lingkungan,” ujar Menko Airlangga, dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian. 

Pemerintah, lanjutnya, juga mendorong pariwisata berbasis masyarakat lokal melalui berbagai program, seperti pariwisata berbasis desa dan mengubah destinasi dari strategi pariwisata massal menjadi jalur yang lebih berkelanjutan.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan, Pemerintah memandang pariwisata sebagai sektor potensial. Pada 2024, Indonesia telah kedatangan lebih dari 13 juta wisatawan mancanegara dan sektor pariwisata telah menciptakan lapangan kerja bagi hampir 25 juta pekerja dan menyumbang  USD16,7 miliar pada devisa negara.

Untuk itu, lanjutnya, Pemerintah mendorong sektor pariwisata yang berpotensi besar menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan menciptakan lapangan kerja di tengah ketidakpastian global yang saat ini terjadi. 

Baca juga: Kemenpar akan Bawa 15 Pelaku Industri Pariwisata dalam World Expo 2025 Osaka

“Sudah saatnya kita mengadakan pertemuan tentang pariwisata yang dapat mengurangi dampak ketidakpastian global. Kita dapat dengan mudah mendapatkan informasi, melakukan perjalanan, dan merasakan kehidupan di berbagai belahan dunia. Hal ini akan membawa perubahan transformasional bagi perkembangan sektor pariwisata di dunia,” imbuh Menko. 

Dalam forum tersebut, Airlangga juga menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan berbagai negara. 

Meskipun setiap negara memiliki kepentingan nasional masing-masing, menurutnya, Indonesia meyakini kolaborasi yang konstruktif dan saling menguntungkan akan memperkuat ketahanan bersama serta mendorong terciptanya kesejahteraan global. 

Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga juga mengajak seluruh delegasi untuk menikmati kekayaan kuliner Indonesia serta mengenal lebih dekat berbagai produk unggulan nasional.

“Pariwisata merupakan sektor yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga manfaat sosial dan budaya. Jadi, mari kita bekerja dan memanfaatkan forum ini untuk berkolaborasi. Mari kita bahas cara mempromosikan pariwisata yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, inklusivitas, sekaligus melestarikan lingkungan. Indonesia selalu berkomitmen untuk mengejar prinsip keberlanjutan dan inklusivitas dalam mengembangkan sektor pariwisata,” pungkasnya.

Baca juga: Dari Desa Pujon Kidul hingga Desa Kete Kesu: Wajah Pariwisata Berkelanjutan Indonesia

Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain yakni Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Secretary General of UN Tourism Zurab Pololikashvili, Chair of the UN Tourism Commission for the East Asia and Pacific Esperanza Christina Garcia Frasco, dan Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan, dan Pariwisata Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin. (SG-1)