SOKOGURU, NOUMEA, KALEDONIA BARU- Sebanyak 11 pelaku usaha diaspora, komunitas WNI, dan Dharma Wanita Persatuan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Nouméa, Kaledonia Baru berpartisipasi dalam Journée Culinaire 2025.
Kegiatan yang digelar oleh KJRI Nouméa itu merupakan ajang promosi kuliner dan budaya yang sekaligus menjadi sarana diplomasi ekonomi Indonesia di kawasan Pasifik Selatan, khususnya Kaledonia Baru.
Adapun makanan yang disajikan nasi Padang, bakso, sate, dan pempek. Tidak hanya itu, produk ekspor unggulan Indonesia seperti mie instan, bumbu siap saji, kerupuk, kerajinan batik, serta produk herbal juga turut dipamerkan untuk memperkenalkan kekayaan potensi perdagangan Indonesia kepada publik lokal.
Baca juga: Diplomasi Kuliner Angkat Potensi Ekonomi Kreatif Desa Bilebante Lombok
Demikian keterangan resmi KJRI Noumea, Senin, 2 Juni 2025.
Selain sebagai ajang promosi, KJRI Nouméa juga memfasilitasi pertemuan bisnis informal antara pelaku usaha diaspora dan mitra lokal potensial, serta mendorong partisipasi dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Upaya ini menjadi langkah konkret dalam mempererat jejaring bisnis bilateral.
Nuansa Indonesia semakin kental dengan penampilan budaya seperti musik angklung, tari tradisional, lagu daerah, hingga demonstrasi pencak silat.
Baca juga: Kemenpar dan KJRI Shanghai Adakan Misi Penjualan Wonderful Indonesia di Shanghai
Tidak hanya memukau, elemen budaya ini juga memperkuat ketertarikan pengunjung terhadap destinasi wisata di Indonesia, khususnya lima pulau besar yang turut dipromosikan dalam acara.
Media lokal seperti TV NC La 1ere dan Radio Rythme Bleue (RRB) turut meliput kegiatan tersebut, memperluas eksposur dan memperkuat citra positif Indonesia sebagai mitra ekonomi dan budaya yang bersahabat.
Melihat tingginya antusiasme publik, KJRI Nouméa berencana menjadikan Journée Culinaire sebagai agenda rutin tahunan atau dua tahunan, guna terus membangun jembatan persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan Kaledonia Baru di masa mendatang. (SG-1)
