SOKOGURU - Hari Raya Idul Adha merupakan momen istimewa bagi seluruh umat Islam, baik yang sudah dewasa maupun anak-anak. Namun, sebagai orangtua tentu memiliki peranan penting untuk memberikan pemahaman nilai-nilai Idul Adha kepada anaknya.
Mungkin tidak sedikit anak yang belum memahami makna Idul Adha itu sendiri, atau hanya sekadar melihat hewan kurban disembelih, kemudian menyantap daging kurban.
Pada momen Lebaran Idul Adha ini, menjadi waktu yang tepat untuk orangtua maupun pendidik untuk menanamkan nilai-nilai berkurban sejak dini pada anak.
Menanamkan Nilai Kebaikan Sejak Dini
Momen Idul Adha ini bukan hanya sekadar bentuk perayaan dengan menyembelih hewan kurban saja, melainkan terdapat peluang untuk menanamkan nilai kebaikan pada anak sejak dini.
Nilai-nilai tersebut, mencakup keikhlasan, pengorbanan, dan kepedulian terhadap sesama, yang bisa menjadi fondasi karakter sangat penting untuk anak di masa depan.
Berikut Cara Memberikan Pemahaman pada Anak tentang Nilai-Nilai Idul Adha
1. Menceritakan Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Hal yang harus dilakukan untuk mengajarkan makna Idul Adha kepada anak bisa dimulai dengan menjelaskan sejarah dari peristiwa kurban.
Pertama, mulailah dengan mengenalkan awal mula sejarah Nabi Ibrahim yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih anaknya, yaitu Nabi Ismail.
Kedua, menjelaskan sosok Nabi Ibrahim yang sangat sabar dan ikhlas menunggu kelahiran anak pertamanya di usia 80 tahun. Sayangnya, Nabi Ibrahim kembali diberikan ujian oleh Allah yaitu harus menyembelih anaknya.
Baca Juga:
Ketiga, Nabi Ibrahim merasa dilema dan menceritakan ini kepada anaknya Nabi Ismail. Tak disangka, Nabi Ismail menyetujui perintah tersebut dan meminta sang Ayah untuk menyembelihnya.
Singkat cerita, ketika Nabi Ibrahim ingin menyembelih anaknya. Atas izin Allah SWT, memerintahkan Jibril untuk mengganti Ismail dengan seekor domba.
Maka dari itu, peristiwa ini diperingati menjadi Hari Raya Idul Adha, dimana orang-orang dianjurkan untuk berkurban.
2. Melibatkan Anak dalam Tradisi Kurban
Melibatkan anak dalam Tradisi kurban dengan cara mengajak anak untuk melaksanakan Sholat Idul Adha, agar dapat memperkenalkan kepada anak praktek ibadah shalat Ied.
Selain itu, ajak anak berkeliling untuk bersilaturahmi setelah melakukan Sholat Idul Adha. Anda juga dapat mengajarkan kepada anak praktek menabung untuk membeli hewan kurban.
3. Mengajak Anak Membagikan Daging Qurban
Penyembelihan dan pembagian hewan kurban menjadi kunci utama dalam tradisi Idul Adha. Anda dapat mengajak anak untuk menyaksikan proses penyembelihan dan melibatkan anak dalam pembagian daging kepada yang membutuhkan.
Hal ini mengajarkan kepada anak tentang pentingnya berbagi kepada orang lain dan menumbuhkan rasa empati dan kepedulian pada mereka.
4. Menyisipkan Nilai Kurban dalam Kehidupan Sehari-hari
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengaitkan makna Idul Adha dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: menanamkan semangat pengorbanan, pentingnya sebuah keikhlasan, dan kepedulian kepada orang lain.
Nilai-nilai tersebut dapat diwujudkan dengan sikap rela berbagi, menolong sesama tanpa pamrih, serta mendahulukan kepentingan orang lain diatas kepentingan pribadi.
Nilai-nilai ini bisa dimulai dari keluarga, sekolah maupun lingkungan sosial untuk membentuk anak menjadi pribadi yang memiliki rasa empati, tanggung jawab dan menjunjung tinggi nilai kebersamaan.
5. Menjelaskan Hubungan Haji dengan Hari Raya Idul Adha
Anda dapat menjelaskan kepada anak bahwa Hari Raya Idul Adha merupakan puncak Ibadah Haji. Orang tua dapat mengajarkan tentang apa itu ibadah haji dengan menggunakan gambar atau permainan interaktif seperti: peta dan miniatur ka'bah.
Dengan cara menjelaskan apa saja tahapan ibadah haji dan menekankan bahwa haji adalah bentuk ibadah yang memerlukan kesiapan fisik, mental dan spiritual yang kuat bagi yang ingin menjalankannya. (*)