LOGO dan maskot Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) ke-17 diluncurkan di halaman Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Acara peluncuran dihadiri Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo, bersama Menpora Dito Ariotedjo dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Acara yang berlangsung pada Kamis(18/7) menjadi penanda dimulainya persiapan menuju perhelatan besar yang akan digelar di Solo pada 6-13 Oktober 2024 mendatang.
Baca juga: Pameran JabArt Competition 2024: Buka Jalan Pelaku Ekraf Manfaatkan Intelektual Property
Peluncuran tersebut memperkenalkan dua elemen utama: logo Peparnas yang terdiri dari burung perkutut dan keris jawa, serta maskot Kebo Bule Kiai Slamet.
Burung perkutut melambangkan perdamaian, sementara keris jawa mencerminkan keberanian.
Kiai Slamet, hewan keramat dari Keraton Surakarta Hadiningrat, dipilih sebagai maskot untuk mewakili semangat dan identitas budaya Solo.
Angela menekankan pentingnya desain logo dan maskot ini dalam mendukung sektor ekonomi kreatif.
"Desain logo dan maskot Peparnas ke-17 dapat dikreasikan dalam berbagai bentuk merchandise, sehingga dapat menggerakkan sektor ekonomi kreatif yang berdampak langsung pada perekonomian masyarakat," ujar Angela.
Baca juga: Kemenparekraf dan Samuel Sekuritas Perkuat Investasi di Industri Film
Peparnas ke-17 diharapkan dapat memperkuat sinergi antar industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), serta mendorong daya saing yang inklusif dan berkelanjutan.
Acara ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi peluang dan strategi usaha parekraf dalam membangkitkan pertumbuhan ekonomi.
"Logo dan maskot ini juga menjadi media edukasi kekayaan budaya di Solo, sehingga diharapkan akan menjadi salah satu destinasi wisata budaya sekaligus sports tourism yang inklusif ke depannya," tambah Angela sebagaimana dikutip situs Kemenparekraf, Jumat (19/7).
Namun, di balik euforia peluncuran ini, tantangan nyata menanti.
Pertanyaan kritis muncul mengenai sejauh mana persiapan infrastruktur dan fasilitas untuk penyandang disabilitas telah dilakukan, mengingat inklusivitas adalah kunci suksesnya acara ini.
Baca juga: Wamenparekraf Buka Komodo Travel Mart 2024 di Labuan Bajo
Selain itu, efektivitas strategi dalam mendukung ekonomi kreatif lokal perlu diperjelas agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat setempat.
Peparnas ke-17 di Solo menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan komitmennya dalam mengadakan acara olahraga inklusif yang juga memperkaya warisan budaya.
Semoga peluncuran ini tidak hanya menjadi seremonial semata, tetapi juga membawa perubahan nyata bagi industri parekraf dan masyarakat luas. (SG-2)