SokoKreatif

Di Gamescom 2025 Jerman, 10 Studio Gim Indonesia Siap Tunjukkan Keunggulan Industri Gim Nasional

Melalui Gamescom 2025, pemerintah berkomitmen mendukung jasa pengembangan gim dan produk digital bernilai tambah tinggi yang siap bersaing di tingkat global.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
19 Agustus 2025
<p>Ilustrasi. (Dok. Gamescom Global)</p>

Ilustrasi. (Dok. Gamescom Global)

SOKOGURU, KOLN-  Pameran gim skala global terbesar, Gamescom diselenggarakan di Business Area, Koelnmesse GmbH, Köln, Jerman, pada 20–22 Agustus 2025.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI bersiap memamerkan keunggulan gim Indonesia di ajang pameran tersebut. Langkah strategis itu dilakukan untuk mempercepat lompatan industri gim nasional ke pasar global.

Demikian keterangan resmi Kemendag, Senin malam, 18 Agustus 2025 waktu Jerman.

Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, menekankan, pentingnya partisipasi ini. Menurutnya, industri gim Indonesia tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca juga: Di Gamescom 2024 Menparekraf Bertemu Sejumlah Perusahaan Gim Internasional
“Gamescom 2025 menjadi panggung strategis untuk memperkenalkan potensi Indonesia kepada dunia. Kami berkomitmen mendukung para pengembang agar mampu menembus pasar global, memperluas ekspor, dan menjadikan Indonesia pemain penting di kancah industri gim internasional,” ujarnya.

Sebagai pameran gim skala global terbesar, sambung Mendag, Gamescom juga menjadi ajang pertemuan para pengembang, penerbit, investor, dan pelaku industri kreatif global. 

Pada ajang tersebut, Paviliun Indonesia akan menempati area seluas 60 meter persegi di aula 03.2, menampilkan karya dan inovasi terbaik dari 10 studio gim terpilih. 

Baca juga: Ikut Berpartisipasi di ‘Gamescom’ 2024 Jerman, Gim Indonesia harus Jadi Pelaku

Kesepuluh studio itu adalah Agate, Busy Beaver Studio, Digital Happiness, Gambir Studio, Kumagema, Rizero Studios, Separuh Interactive, SLAB, GU-Studio, serta Lapakgaming. Keberagaman peserta ini mencerminkan kekuatan sekaligus potensi besar ekosistem gim tanah air.

Selain pameran, peserta Paviliun Indonesia juga menjadwalkan 222 pertemuan bisnis melalui aplikasi MeetToMatch. Pertemuan itu diharapkan menghasilkan kerja sama strategis yang membuka jalan bagi ekspor jasa dan produk digital Indonesia dalam menjadi bagian industri gim global.

Kehadiran Indonesia pada ajang bergengsi itu merupakan hasil kolaborasi Kementerian Perdagangan RI, melalui Atase Perdagangan RI Berlin dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kedutaan Besar RI di Berlin, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, serta Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Baca juga: Wamendag dan Wamen Ekraf Bertemu Bahas Fesyen, Gim Lokal, Kriya, dan Produk Halal

Perkuat daya saing industri gim nasional

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menambahkan, fasilitasi pemerintah di ajang internasional seperti Gamescom merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam memperkuat daya saing industri gim nasional. 

Melalui Gamescom 2025, lanjutnya, Kemendag menegaskan komitmennya mendukung jasa pengembangan gim dan produk digital sebagai sektor jasa bernilai tambah tinggi yang siap bersaing di tingkat global. 

“Partisipasi ini bukan sekadar promosi, tetapi juga peluang membangun kolaborasi jangka panjang dengan mitra strategis global. Kami yakin, dengan dukungan pemerintah, ekosistem gim Indonesia bisa bersaing di pasar internasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekspor jasa secara signifikan,” imbuh Puntodewi.

Nilai industri gim global diperkirakan akan terus tumbuh dengan proyeksi mencapai USD397,21 miliar pada 2029. Sejalan dengan itu, pasar gim di Jerman diprediksi turut meningkat dari USD5,35 miliar pada 2024 menjadi USD6,95 miliar pada 2027.

Secara umum, pada semester I 2025, total perdagangan Indonesia-Jerman tercatat sebesar USD3,03 miliar, dengan ekspor Indonesia sebesar USD1,29 miliar dan impor Indonesia sebesar USD1,74 miliar. 

Sementara pada 2024, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 6,15 miliar dengan ekspor Indonesia sebesar USD 2,39 miliar dan impor Indonesia sebesar USD 3,76 miliar. (SG-1)