KEGIATAN Eleon Market 2.0 sukses mencuri perhatian penggemar fesyen selama tiga hari di Paris Van Java Mall, Kota Bandung.
Dengan mengusung tema A Dash of Wild West, bazar yang diinisiasi anak-anak muda ini berhasil mencatatkan transaksi hingga ratusan juta rupiah.
"Apapun fesyen yang kita pilih, itulah cerminan diri kita," ungkap Allya Syakila, 19, salah satu pendiri Eleon Market, kepada Sokoguru.id saat membuka acara pada Jumat (20/12).
Baca juga: Besok Eleon Market 2.0 Dimulai, Ajak Warga Bandung Berpakaian ala Cowboy
Allya berharap ajang ini terus berlanjut, seraya menargetkan Eleon Market 3.0 tahun depan.
Ruang untuk Eksplorasi Fesyen
Bazar ini dirancang bukan hanya sebagai tempat belanja, tetapi juga sebagai ruang eksplorasi bagi pengunjung untuk tampil berani dengan gaya fesyen unik.
Freya Hazelita, pendiri lainnya yang juga mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia, menyebut acara ini ingin membawa semangat fesyen Jakarta ke Bandung.
"Di Bandung, terkadang orang yang berani tampil beda sering dipandang aneh. Lewat Eleon Market, kami ingin mengubah stigma ini," ujar Freya.
Ia juga menyoroti pentingnya fesyen berkelanjutan untuk mengatasi masalah limbah pakaian yang kian mengkhawatirkan.
Daya Tarik Pengunjung dan Influencer
Para pengunjung tampak antusias memanfaatkan kesempatan ini. Anisa, 20, yang tampil bergaya ala koboi, mengungkapkan kepuasannya:
Baca juga: Bandung Gaming Day 2025, Gebrakan Kota Kembang Pacu Industri Gim Lokal
"Acaranya seru banget! Banyak produk menarik dari jenama lokal dan semua panitia kompak dengan tema koboi," kata Anisa.
Nazwa Adinda, seorang influencer fesyen, juga hadir untuk meramaikan bazar. Menurutnya, fesyen adalah ekspresi tanpa batas.
"Green flag fashion itu sesuai dengan etik dan tempatnya. Kalau red flag? Bagi aku, fesyen itu tidak ada aturan," ujarnya.
33 Jenama Lokal, Fokus pada Gaya Vintage
Sebanyak 33 jenama lokal dari Bandung dan Jakarta berpartisipasi, menampilkan produk fesyen, aksesori, hingga layanan spesial seperti nail art dan temporary tattoo.
Baca juga: Perkuat Ekosistem IKM Fesyen dan Kriya, Kemenperin Bangun Gedung Baru di Kuta, Bali
Beberapa jenama yang menarik perhatian antara lain She Wears Sugar, Demoan, dan Rouge for Vintage.
Gaya vintage menjadi primadona di Eleon Market 2.0. Salah satu jenama, Rogue for Vintage, yang menjual jam tangan klasik hasil thrifting, mencatatkan penjualan lebih dari 100 transaksi.
"Awalnya ini usaha kecil di Palembang. Saya tidak menyangka antusiasme pengunjung di Bandung sebesar ini," ungkap Dewi, pendiri Rogue for Vintage.
Sukses dan Harapan untuk Masa Depan
Keberhasilan Eleon Market 2.0 menjadi bukti bahwa anak muda mampu menciptakan ruang kreatif yang mendukung industri lokal sekaligus mendorong gaya hidup fesyen berkelanjutan.
Allya Syakila, yang juga dikenal sebagai aktris, berharap kesuksesan ini menjadi pijakan untuk acara berikutnya.
Baca juga: Mayoutfit: Dari Kamar Kos Hingga Jadi Tren Setter Fesyen Lokal
"Harapannya, Eleon Market 3.0 bisa lebih besar dan menghadirkan pengalaman yang lebih menarik bagi semua pengunjung," tutup Allya.
Dengan semangat fesyen yang inklusif dan berkelanjutan, Eleon Market 2.0 tidak hanya menciptakan tren tetapi juga menjadi perayaan gaya dan kreativitas anak muda Indonesia. (Fajar Ramadan/SG-2)