KoperasiMerahPutih

Perkuat Ekonomi Desa, Kemenkop Bangun Kolaborasi Kopdes, Kampung Nelayan Merah Putih dan SPBU Nelayan

Model pembangunan ekonomi pesisir terintegrasi menggabungkan koperasi, digitalisasi, dan pariwisata. Tujuannya mewujudkan masyarakat pesisir mandiri, sejahtera.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
03 November 2025
<p>Kementerian Koperasi (Kemenkop) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemetaan Potensi Usaha Kopdes Merah Putih di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 31 Oktober 2025. (Dok. Kemenkop)</p>

Kementerian Koperasi (Kemenkop) menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemetaan Potensi Usaha Kopdes Merah Putih di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 31 Oktober 2025. (Dok. Kemenkop)

SOKOGURU, LABUAN BAJO- Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melakukan kolaborasi dengan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) dan SPBU Nelayan. 

Hal itu sebagai langkah kongkret Kementerian Koperasi (Kemenkop) dalam penguatan ekonomi masyarakat pedesaan.

Asisten Deputi Pemetaan Potensi Usaha Koperasi Kemenkop, Lely Hiswendari, menyampaikan hal itu, dalam keterangan kemenkop, Senin, 3 November 2025.

Baca juga: Di Acara Konsolidasi Kopdes/Kel Merah Putih di Probolinggo, Menkop: Kopdes Jadi Benteng Ekonomi Rakyat

“Melalui keterpaduan peran pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, serta koperasi, Kemenkop mendorong terciptanya rantai nilai ekonomi lokal yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. Terutama, pada sektor agromaritim dan ketahanan pangan," katanya dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemetaan Potensi Usaha Kopdes Merah Putih di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 31 Oktober 2025.

Bagi Lely, sinergi lintas sektor itu menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi desa yang mandiri dan tangguh.

"Kegiatan bimtek ini tidak hanya membangun fondasi data dan digitalisasi lewat platform SIMKOPDES, tetapi juga mendorong lahirnya koperasi modern berbasis potensi lokal yang dikelola secara profesional dan mampu bersaing dalam ekosistem ekonomi nasional yang semakin dinamis," imbuhnya.

Baca juga: Koperasi SBW, dari Arisan 35 Perempuan hingga Punya Aset Ratusan Miliar, Inspirasi Bagi Kopdes Merah Putih

Sementara itu, dalam sambutan pembukaannya, Staf Khusus Menteri Koperasi, Ambar Pertiwiningrum, menekankan, ada dua sisi dalam memperkuat kelembagaan Kopdes Merah Putih. 

“Pertama, harus mengetahui sisi dari kebutuhan anggota dan calon anggota. Selanjutnya, yang penting adalah rekrutmen para anggota,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Manggarai Barat, Theresia P Asmon, menyebutkan, pihaknya menekankan model pembangunan ekonomi pesisir terintegrasi yang menggabungkan koperasi sebagai basis kelembagaan, digitalisasi sebagai instrumen modernisasi, dan pariwisata sebagai katalis ekonomi lokal, dengan tujuan akhir mewujudkan masyarakat pesisir yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing global.

Baca juga: Capai Aset Rp1,8 triliun, KSP Balo’ta Buka Cabang Baru di Makassar, Siap Kolaborasi dengan Kopdes Merah Putih

“Saya berharap agar Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur, dan Kabupaten Manggarai dapat bersinergi bersama sehingga dapat memajukan Kabupaten Manggarai Raya," katanya.

Theresia menambahkan, Provinsi NTT ditopang karakter kepulauan yang terdiri atas ribuan pulau dengan garis pantai mencapai kurang lebih 5.782 kilometer, membentang luas dari Laut Sawu, Laut Flores, hingga perbatasan dengan Timor Leste dan Australia. 

Keanekaragaman ekosistem laut, mulai dari terumbu karang, padang lamun, hingga kawasan konservasi perairan seluas lebih dari 150 ribu hektar, menjadikan wilayah ini salah satu pusat potensi sumber daya kelautan di Indonesia bagian timur.

Selain itu, kegiatan bimtek ini juga menghadirkan para narasumber dari lintas kementerian dan BUMN yang memberikan paparan strategis untuk memperkuat ekosistem koperasi desa.

Di sisi lain, Eka Kurniadi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan, program KNMP dirancang terintegrasi dari hulu ke hilir dengan penyediaan sarana produksi, peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi, hingga optimalisasi akses pasar, pariwisata bahari, dan pengolahan hasil perikanan. 

"KKP melaksanakan pembinaan, pendampingan, serta pemberdayaan nelayan dan pembudidaya ikan untuk bergabung dalam koperasi desa," tambahnya.

Lebih dari itu, melalui pendekatan social engineering, Hanggowo Wicaksono, Manager Small-Medium Fuel Channel Pertamina Patra Niaga, memperkenalkan, peluang kemitraan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) sebagai upaya mendukung kebutuhan energi sektor kelautan dan perikanan. 

Dengan investasi sekitar Rp948 juta dan potensi pendapatan bersih Rp132 juta per tahun, bisnis ini dinilai prospektif, apalagi bila dikombinasikan dengan penjualan produk non-fuel retail (NFR) dan produk JBU.

Nara sumber lainnya, Tenaga Ahli Asisten Deputi Kemitraan Kemenkop, Andini, mengatakan, Kopdes Merah Putih berfokus pada operasionalisasi koperasi yang produktif melalui skema bisnis offtaker, distribusi, dan hilirisasi.

"Tujuannya, memperkuat posisi koperasi sebagai penyalur hasil panen, penyedia sarana produksi, dan penghubung antara petani, nelayan, serta pasar nasional hingga ekspor," katanya.

Sedangkan Asisten Deputi Digitalisasi Kemekop, Riza Azmi, menekankan, kepada para Business Assistant (BA) untuk terus mempercepat transformasi digital program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui platform SIMKOPDES, Dashboard KDKMP, dan KDMP Mobile.

"Digitalisasi koperasi dilakukan secara menyeluruh untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, serta kemudahan akses layanan bagi anggota dan mitra usaha," tutupnya. (SG-1)