KoperasiMerahPutih

Koperasi SBW, dari Arisan 35 Perempuan hingga Punya Aset Ratusan Miliar, Inspirasi Bagi Kopdes Merah Putih

Koperasi SBW bukan hanya mampu bertahan, tapi berkembang dengan aset Rp244 miliar, punya 10 ribu anggota, dan tiga unit usaha yaitu toko, simpan pinjam, jasa.

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
29 Oktober 2025
<p>Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono, Selasa, 28 Oktober 2025, mengungkapkan, eksistensi dan perjalanam panjang Koperasi Konsumen Setia Bhakti Wanita (SBW) Jatim  sangat menginspirasi bagi para pelaku koperasi wanita di seluruh Indonesia, termasuk Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. (Dok. Kemenkop)</p>

<p> </p>

Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono, Selasa, 28 Oktober 2025, mengungkapkan, eksistensi dan perjalanam panjang Koperasi Konsumen Setia Bhakti Wanita (SBW) Jatim  sangat menginspirasi bagi para pelaku koperasi wanita di seluruh Indonesia, termasuk Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. (Dok. Kemenkop)

 

SOKOGURU, SURABAYA-  Koperasi Konsumen (Kopmen) Setia Bhakti Wanita (SBW) Jawa Timur yang didirikan sejumlah perempuan pada  30 Mei 1978 melakukan penandatanganan MoU dengan empat Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/kel) Merah Putih di Kota Surabaya, Selasa, 28 OKtober 2025.

Penandatanganan MoU disaksikan langsung oleh Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono.

Empat koperasi tersebut yaitu, Koperasi Kelurahan Airlangga, Jemur Wonosari, Kedungdoro, dan Semolowaru.

"Saya berharap koperasi yang sudah berpengalaman dan eksisting seperti ini, termasuk Koperasi SBW ini, dapat menjadi Kakak Asuh Kopdes/kel Merah Putih di seluruh Indonesia," ucap Menkop, dalam keterangan resmi Kementerian Koperasi (Kemenkop), Rabu, 29 Oktober 2025.

Baca juga: Komunitas Agroforestri Jadi Kunci Penting Dukung Penguatan Koperasi Desa Merah Putih

Selain menyaksikan penandatanganan MoU, Menkop Ferry juga meresmikan gedung lima lantai Grha SBW milik Koperasi Konsumen SBW Jawa Timur, di Kota Surabaya. 

"Di usia mendekati 50 tahun, di tengah dinamika yang ada, Koperasi SBW bukan hanya mampu bertahan, tapi membuktikan mampu berkembang dengan aset sekitar Rp244 miliar,” imbuh Ferry.

Di dunia perkoperasian nasional, nama Kopmen SBW Jawa Timur yang berkantor pusat di Surabaya, bukanlah nama sembarangan. 

Baca juga: Menteri Koperasi Bertemu Menkeu dan Danantara Bahas Percepatan Pembangunan Gudang/Gerai Kopdes Merah Putih

Koperasi wanita terbesar di Jatim itu kini masih tetap eksis dengan menggeluti tiga unit usaha utama, yaitu unit toko, simpan pinjam, dan jasa.

Bahkan, tutur, Menkop Ferry, Kopmen SBW yang berawal dari arisan 35 perempuan di Surabaya tersebut, kini mampu mendulang aset tak kurang dari Rp200 miliar dengan jumlah anggota lebih dari 10 ribu orang.

“Menariknya, koperasi ini khusus berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan sosial perempuan melalui sistem simpan pinjam dengan jaminan tanggung renteng, pelatihan keterampilan, dan unit usaha lainnya,” jelasnya.

Baca juga: Ekosistem Industri Bioetanol di Indonesia Segera Terwujud, Menkop Ferry Sebut Bisa Libatkan Koperasi Petani

Adapun anggota dikelompokkan minimal 15-50 orang per kelompok dengan tanggung jawab bersama, sehingga efektif mampu menekan angka kemacetan pinjaman dan mendorong rasa tanggung jawab.

“Eksistensi dan perjalanam panjang Koperasi SBW Jatim ini sangat menginspirasi bagi para pelaku koperasi wanita di seluruh Indonesia, termasuk Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih,” ujarnya lagi.

Lebih lanjut, Menteri Ferry mengatakan, Presiden RI Prabowo saat ini memiliki komitmen keberpihakan yang jelas kepada koperasi yang harus dimanfatkan seluruh pegiat koperasi di Indonesia dalam memajukan koperasinya.

"Kami akan terus mendukung Koperasi SBW Jatim untuk terus berkembang dengan melebarkan sayap ke seluruh sektor usaha yang ada di Indonesia. Saya pastikan, LPDB akan selalu mendukung segala pengembangan usaha dari koperasi," kata Menkop.

Ia juga mengapresiasi langkah Koperasi SBW Jatim melakukan pendampingan kepada Kopdes/kel Merah putih yang ada di Surabaya. "Kita akan mendukung penuh langkah-langkah kolaborasi seperti ini," ujarnya.

 

Memiliki makna strategis 

Selain itu, Menkop optimistis, pembangunan Grha SBW ini memiliki makna strategis sebagai pusat kegiatan pendidikan, pelatihan, dan layanan koperasi. 

“Gedung ini diharapkan menjadi wadah untuk memperkuat kapasitas anggota dalam bidang manajemen usaha, literasi keuangan, dan digitalisasi koperasi. 

"Hal ini menjadi simbol kemajuan dan semangat baru bagi gerakan koperasi perempuan di Jawa Timur," ucap Menkop.

Sementara itu, Ketua Pengurus Kopmen SBW Jatim, Chandra Fatmawati, menyebutkan, peresmian Grha SBW ini merupakan momentum sangat istimewa setelah melalui perjalanan panjang. 

"Pembangunan gedung mulai digaungkan pada 2019, namun terkendala Covid-19, yang kemudian baru dilaksanakan pada 2023," katanya. 

Bagi Chandra, gedung itu bukan sekadar tempat bekerja, bukan sekadar bangunan megah lima lantai, melainkan sebagai simbol dari semangat, ketekunan, kekompakan perempuan-perempuan SBW yang terus tumbuh melalui jalan koperasi.

"Jalan koperasi adalah jalan yang kita pilih, karena koperasi artinya kita berjalan bersama-sama, tidak sendiri-sendiri," ulasnya.

Peresmian gedung itu juga menandai langkah baru bagi Koperasi SBW Jatim untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, memperluas peran ekonomi perempuan, dan berkolaborasi dengan koperasi-koperasi lain. 

"Apalagi, Presiden Prabowo Subianto sudah mencanangkan lebih dari 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia, dan kita akan menjalin kerjasama dengan mereka," tambah Chandra.

Ia percaya, koperasi tidak bisa tumbuh sendirian, tetapi tumbuh dengan saling menguatkan, saling percaya, dan saling berbagi semangat.

 "Sesuai dengan motto kita, berkembang dengan derap kebersamaan," tutup Chandra. (SG-1)