SOKOGURU, JATINANGOR- Komunitas agroforestri menjadi kunci penting dalam mendukung penguatan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih dengan memberikan peluang ekonomi hijau, meningkatkan pendapatan petani, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber pada acara Seminar Nasional dan Expo Inovasi, di Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Rabu, 20 Agustus 2025.
“Jika di komunitas agroforestri sudah ada koperasinya, akan kita bantu. Kalau bentuknya hanya kelompok usaha, mereka tidak akan bisa naik skala usaha ekonominya karena sulit untuk mendapatkan akses permodalan dan lain sebagainya,” ujarnya dalam keterangan Kementerian Koperasi.
Baca juga: Wamenkop: 103 Kopdes Merah Putih akan Miliki Klinik dan Apotek Desa, Siap Layani Masyarakat
Bagi Wamenkop, komunitas apapun yang ada di kawasan kehutanan, akan ada manfaat dan hasil nilai ekonomisnya.
"Yang menjadi persoalan adalah meningkatkan hasil produksi masyarakat tersebut. Kemudian, di-offtaker oleh koperasi, diproses disitu akan menjadi punya nilai tambah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wamenkop Ferry menekankan, pihaknya bakal terus mendorong seluruh kegiatan komunitas di agroforestri.
"Selanjutnya, bersama koperasi, kita akan melakukan penjualan, pemasaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri," kata Wamenkop.
Baca juga: Gandeng PP Aisyiyah, Wamenkop Targetkan Koperasi Desa Merah Putih Operasional Juli 2025!
Sebab itu, sambungnya, pihaknya siap untuk meningkatkan status kelembagaan usaha dari perorangan menjadi sebuah badan usaha bernama koperasi. Selain memperkuat kelembagaan dan badan usahanya, Wamenkop juga menunjuk perlunya dukungan teknologi.
"Maka dari itu, kami di Kemenkop mendapat amanah dari Presiden Prabowo untuk membentuk lebih dari 80 ribu Kopdes Merah Putih di seluruh desa di Indonesia," tambahnya.
Lebih dari itu, di mata Wamenkop, Presiden Prabowo sudah mengembalikan ke khittah sistem ekonomi negara ini menjadi lebih berkeadilan. Di mana badan usaha koperasi dikembalikan lagi menjadi instrumen penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa-desa.
Baca juga: Wamenkop: Pembentukan Kop Des Merah Putih Harus Sesuai Potensi dan Karakter Desa
"Sekarang, negara menghadirkan koperasi desa untuk memecahkan masalah yang terjadi di pedesaan itu. Fungsi Kopdes/Kel Merah Putih juga menjual produk-produk supaya lebih murah dan terjangkau di masyarakat bawah," ujar Wamenkop.
Hilirisasi Agroforestri Berbasis Sukun
Di kesempatan yang sama Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Hediati Hariyadi mengatakan tema yang diangkat pada seminar nasional itu selaras dengan arah pembangunan pertanian dan kehutanan sosial, khususnya dalam upaya memperkuat kepentingan pangan serta ikut menjaga kelestarian lingkungan. Pilihan atas tanaman sukun dalam sistem agroforestri merupakan langkah yang tepat.
“Seminar ini bukan hanya menjadi ruang berbagi pengetahuan, tetapi juga wadah membangun jaringan antara akademisi, praktisi, pelaku usaha, pemerintah, hingga masyarakat,” katanya.
Titiek mengajak stakeholder untuk menjadikan sukun sebagai sumber pembangunan pangan, keberlanjutan ekologi, dan inovasi pertanian masyarakat.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara akademisi, praktisi, pelaku usaha, pemerintah, hingga masyarakat, saya yakin sukun dapat berpengaruh besar dalam menunjukkan bisnis Indonesia Emas 2045 sebagai rumbung pahlawan dunia,” ucapnya. (SG-1)