Keuangan

Bangun Ekosistem Halal dan Inisiatif ESG, BSI jadi Benchmark Perbankan Malaysia

ESG merupakan agenda global yang hangat, sehingga para investor sangat tertarik terhadap instrumen berkelanjutan.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
07 Juli 2024
Pegawai BSI sedang melayanan nasabah. (Ist/BSI) 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) semakin memperkokoh posisinya sebagai bank syariah terkemuka di Indonesia dan menjadi panutan bagi negara-negara lain, termasuk Malaysia. 

 

Hal ini terbukti dari kunjungan Association of Development Finance Institutions of Malaysia (ADFIM) ke BSI untuk mengeksplorasi ekosistem pembiayaan pembangunan dan pengembangan wirausaha.

 

Kunjungan yang bertajuk “Study Visit to Indonesia” ini membawa sekitar 20-25 delegasi manajemen senior dari institusi anggota ADFIM. 

 

Mereka datang untuk mempelajari langkah-langkah BSI dalam membangun ekosistem industri halal dan mengembangkan bank syariah nasional yang kuat dan besar.

 

Baca juga: BSI Jadi Magnet Internasional untuk Program Magang Mahasiswa

 

Direktur Kepatuhan dan SDM BSI, Tribuana Tunggadewi, menjelaskan bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki potensi besar untuk bekerja sama lebih erat di bidang keuangan syariah. 

 

Jajaki Kerja Sama Indonesia dan Malaysia

 

"Latar belakang Indonesia dan Malaysia sebagai negara dengan populasi muslim yang besar memberikan peluang besar untuk kerja sama lebih erat antara Malaysia dan Indonesia di bidang keuangan syariah. Salah satunya, lewat sharing dan diskusi seperti forum ini,” ujarnya.

 

Agenda kunjungan mencakup berbagai aspek penting strategi BSI, seperti dukungan dari institusi keuangan dan pemangku kepentingan di Indonesia, inisiatif BSI dalam bidang environmental, social, and governance (ESG), serta tinjauan strategis dan prospek ekonomi.

 

Dewi menjelaskan bahwa BSI fokus pada keberlanjutan melalui kerangka kerja yang terdiri dari tiga pilar.

 

Baca juga: BSI Ajak Para Ibu Jadi Partner Lewat Produk Syariah, Hindari Pinjol dan Judol

 

Tiga pilar itu adalah perbankan berkelanjutan dengan inisiatif produk baru, operasi berkelanjutan dengan prioritas pada aspek green untuk mengurangi jejak karbon, dan beyond banking melalui pemberdayaan masyarakat.

 

Inisiatif ESG BSI telah menarik perhatian pasar baru dan membawa keuntungan signifikan bagi perusahaan, salah satunya melalui penerbitan Sustainability Sukuk. 

 

“ESG merupakan agenda global yang hangat, sehingga para investor sangat tertarik terhadap instrumen berkelanjutan,” jelas Dewi sebagaimana dilansir situs BSI, Jumat (5/7).

 

Baca juga: BSI Kurangi 940 Kg Jejak Karbon Selama BSI International Expo 2024

 

“Hal ini kemudian membawa kami berhasil meraih antusiasme tinggi dari pasar. Pemesanan Sukuk Sustainability kami oversubscribed mencapai 300% atau sekitar Rp9 triliun,” jelas Dewi.

 

Dengan komitmen kuat terhadap ESG, BSI berupaya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan. 

 

Selain itu, BSI diharapkan dapat terus memperluas jaringan dan memperkuat ekosistem perbankan syariah, menjadikannya tolok ukur bagi negara lain, termasuk Malaysia, dalam mengembangkan industri keuangan syariah yang berkelanjutan dan inklusif.

 

Chairman ADFIM, Izwan Zainudin, menyatakan harapannya agar kunjungan ini dapat membuka peluang kolaborasi antara Malaysia dan Indonesia dalam mengembangkan perbankan syariah dan meningkatkan literasi serta inklusi keuangan di kedua negara. 

 

"Perbankan syariah memiliki potensi besar untuk memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.” ujar Dewi. 

 

“Kami berharap kunjungan ini dapat mempererat hubungan dan membuka jalan bagi kerja sama yang lebih erat antara kedua negara," ujarnya.

 

Dengan langkah-langkah strategis dan kolaboratif ini, BSI dan ADFIM diharapkan dapat membangun ekosistem keuangan syariah yang berkelanjutan, inklusif, dan mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.(SG-2)