Ekonomi

BSI Ajak Para Ibu Jadi Partner Lewat Produk Syariah, Hindari Pinjol dan Judol

Para ibu perlu mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk-produk keuangan yang aman dan sesuai dengan prinsip syariah.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
01 Juli 2024
Acara Talkshow Edukasi Keuangan Bundaku yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, baru-baru ini. (Ist/BSI) 

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, khususnya bagi perempuan dan para ibu.

 

Literasi dan inklusi keuangan juga untuk melindungi mereka dari risiko kejahatan siber seperti pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol).

 

Direktur Compliance & Human Capital BSI, Tribuana Tunggadewi, menekankan pentingnya peran ibu sebagai pengatur keuangan dalam rumah tangga. 

 

Baca juga: BSI Kurangi 940 Kg Jejak Karbon Selama BSI International Expo 2024

 

Menurutn Dewi, sapaan Tunggadewi, para ibu perlu mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk-produk keuangan yang aman dan sesuai dengan prinsip syariah.

 

“Di bank syariah, ada produk yang pahalanya terus mengalir bahkan setelah kita meninggal, yaitu wakaf,” ujar Dewi.

 

Pernyataan Dewi disampaikan dalam acara Talkshow Edukasi Keuangan Bundaku yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, baru-baru ini. 

 

"Wakaf itu pahalanya akan terbawa terus. Jadi kebutuhan finansial, sosial, dan spiritual itu ada di bank syariah," ucap Dewi yang dikutip situs BSI, Senin (1/7).

 

Baca juga: BSI International Expo 2024 Catat Transaksi Lebih dari Rp2 Triliun dan 52.000 Pengunjung

 

Dewi menjelaskan bahwa untuk kebutuhan dana darurat, para ibu bisa memanfaatkan produk cicil emas atau membeli emas secara langsung, yang dapat digadai saat keadaan mendesak. 

 

Sejak berdiri pada 2021, BSI telah meluncurkan berbagai program pemberdayaan perempuan dan ibu, bekerja sama dengan BSI Maslahat.

 

Selama pandemi Covid-19, BSI meluncurkan Program Ibu Tangguh yang menyasar para ibu yang kehilangan suaminya akibat Covid-19. 

 

Program ini memberikan bantuan modal dan kebutuhan sehari-hari, termasuk pendidikan bagi anak-anak mereka. Sebanyak 40 orang di sekitar Jabodetabek telah menerima manfaat dari program ini.

 

Selain itu, BSI juga memperkenalkan Program Pembiayaan Mawar Emas, yang memberikan modal kepada masyarakat di lingkungan masjid agar terbebas dari rentenir. 

 

Baca juga: Wapres: BSI International Expo 2024 Harus Ciptakan Nilai Tambah Ekonomi Nasional

 

Program ini telah membantu 828 perempuan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. 

 

BSI juga memiliki Program Pembiayaan Bank Wakaf Mikro (BWM), yang memberikan modal kepada masyarakat di lingkungan pondok pesantren di seluruh Indonesia, dengan penerima manfaat sekitar 13 ribu perempuan.

 

“BSI berkomitmen untuk mengembangkan UMKM. Untuk pemberdayaan usaha yang masih unbankable, kami bekerja sama dengan BSI Maslahat, yang mengelola dana-dana zakat untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” tutur Dewi.

 

Dewi juga bercerita tentang kesuksesan yang diraih dalam BSI International Expo 2024.

 

Ia mengisahkan seorang pengusaha perempuan pemilik usaha Capli Sambal Ijo Aceh mendapatkan pesanan puluhan ton sambal dari pembeli internasional melalui business matching yang dilakukan selama acara tersebut.

 

“Perbankan pada prinsipnya melakukan pendampingan, tidak hanya agar bisnisnya tumbuh tapi juga membantu mencari pembeli,” ujarnya.

 

Program Bundaku bertujuan meningkatkan literasi keuangan melalui pemberdayaan komunitas ibu dan perempuan sebagai Duta Literasi Keuangan. 

 

Program ini berfokus pada peningkatan pemahaman tentang produk dan layanan jasa keuangan, memberikan inspirasi melalui kisah sukses tokoh perempuan, serta mencetak Duta Literasi Keuangan dari kalangan ibu dan perempuan berbasis komunitas. 

 

Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan keluarga dan melindungi masyarakat dari penipuan berkedok keuangan. (SG-2)