Papua Pegunungan Ingin Perluas Pasar Noken dan Bunga Kering Kurulu

Baru pertama kali ikut serta dalam Inacraft,  kehadiran anjungan Provinsi Papua Pegunungan memberi nuansa baru. Selain menjajakan produk khas noken dan bunga kering, para pengunjung juga bisa merasakan nuansa Papua Pegunungan.
 

Author Oleh: Rosmery C Sihombing
11 Maret 2024
Dok. Sokoguru-Fajar Ramadan

TUMPUKAN daun sagu ditata rapi menjadi atap sebuah gubuk kecil di anjungan provinsi Papua Pegunungan yang terletak di Hall Plenary dalam helatan Inacraft 2024. 

 

Di bawah atap itu beberapa mace (perempuan) sedang merajut noken. Sementara yang lain bercerita tentang material dan cara membuat benang noken yang terbuat dari serat kayu pohon nenduam. Ada juga seorang perempuan muda, sedang melayani dua pembeli yang berasal dari Korea.

 

Di atapnya, bergantungan lampu yang didesain model koteka dan anyaman bambu yang dipadukan dengan noken. Lalu, di dindingnya berjejer patung-patung anyaman rotan kecil pria Papua Pegunungan yang memakai koteka.

 

Baca juga: Inacraft 2024 Diharap Dorong Indonesia Masuk 10 Besar Eksportir Kerajinan Dunia

 

Meskipun perdana dalam mengikuti helatan Inacraft, totalitas para pelaku UMKM yang diwakilkan oleh Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Papua Pegunungan Herwin Meiliantina Wanggai bersama staf-stafnya memberikan pengalaman lain bagi para pengunjung Inacraft 2024 untuk merasakan nuansa dari Papua Pegunungan. 

 

"Kami datang ke sini untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari Papua Pegunungan kepada masyarakat luas seperti noken, aksesoris, bunga kering, kopi, dan madu." katanya kepada Sokoguru saat mendatangi anjungan Papua Pegunungan.

 

Baca juga: Panggung Kerajinan Bergengsi Digelar, Inacraft 2024 Diprediksi Raup Sebanyak Rp 100 Miliar

 

Lebih lanjut, istri dari Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Velix Vernando Wanggai ini mengatakan bahwa produk-produk yang dipamerkan merupakan hasil dari pembinaan terhadap masyarakat Papua Pegunungan yang digerakkan oleh TP PKK. Dengan gerakan ini lah produk-produk yang ibu-ibu Pegunungan Papua buat akhirnya bisa di pasarkan, terlebih melalui Inacarft 2024.

 

"Kami ingin membantu para perajin di Papua Pegunungan untuk meningkatkan kualitas produk mereka dan memperluas pasarnya," imbuhnya.

 

Selain itu, lanjut Herwin, sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga banyak membimbing dan membina masyarakat untuk membuat kerajinan dan  menanam kopi.

 

“Pada hari-hari tertentu mereka nanti mengambil uang hasil jualan produk mereka,” katanya lagi.


 

Produk Primadona

 

Noken, tas tradisional Papua, menjadi salah satu produk yang paling diminati di pameran Inacraft 2024. Noken tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, dengan harga mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 5 juta.

 

Selain noken, bunga kering juga menjadi primadona di stan Papua Pegunungan. Bunga kering ini terbuat dari bunga kurulu yang tumbuh di Papua. Bunga kurulu dikeringkan dan dirangkai menjadi berbagai bentuk, seperti hiasan dinding, vas bunga, dan aksesoris rambut.

 

“Kerajinan bunga kering ini ciri khas produk dari Papua Pegunungan, karena bunga ini hanya ada di sana. Melihat potensi itu, kami olah bunga tersebut jadi bunga kering, lalu dikreasikan menjadi hiasan kepala atau hiasan dekorasi rumah,” ujarnya.

 

Namun kendalanya, lanjut Herwin, para perajin masih mencari cara supaya bunga kering tersebut tidak mudah rontok. Sehingga bisa dikirim ke daerah lain yang jaraknya lebih jauh.

 

Keikutsertaan dalam pameran Inacraft 2024 menjadi harapan baru bagi para perajin di Papua Pegunungan. Mereka berharap dapat menjangkau lebih banyak pembeli dan meningkatkan pendapatan mereka.

 

"Kami berharap dengan mengikuti pameran ini, produk-produk kami dapat dikenal lebih luas dan kami dapat meningkatkan pendapatan kami," kata Ketua TP PKK itu.

 

Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan juga berkomitmen untuk terus mendukung para perajin di Papua Pegunungan.

 

"Kami akan terus membantu para perajin dalam hal pelatihan, desain, produksi, dan pemasaran," pungkasnya.

 

Keikutsertaan Provinsi Papua Pegunungan dalam helatan Inacraft 2024 memberi nuansa baru. Selain menjajakan produk khas yang tak bisa ditemukan di tempat lain, anjungan yang mereka buat memberikan pengalaman para pengunjung Inacraft untuk merasakan nuansa Papua Pegunungan. ( Faj/ Ros/ SG-1)