Kerajinan

Mengenal Tenun Sikka, Kain Khas Labuan Bajo: Sustainable Culture Product

Tenun ikat Sikka, adalah jenis tenun ikat yang dibuat langsung oleh leluhur perempuan Sikka di pulau Flores. Tenun Sikka masih diproduksi dengan menggunakan alat-alat tradisional.

By Sokoguru  | Salsabilla Ramadhanty  | Sokoguru.Id
04 Mei 2023
sumber: Media Indonesia

Sokoguru.id - Tenun ikat Sikka, adalah jenis tenun ikat yang dibuat langsung oleh leluhur perempuan Sikka di pulau Flores. Tenun Sikka masih diproduksi dengan menggunakan alat-alat tradisional. Proses pembuatannya pun bisa dibilang cukup memakan waktu yang banyak, dikarenakan pembuatan serat kapas menjadi benang pun harus dilalui dengan langkah-langkah yang tepat.

Proses mengikat di atas benang, pewarnaan secara alami, menyusun lungsing dan menenenun adalah pekerjaan utama para perajin Sikka di tanah Flores. Pekerjaan tersebut memang dilakukan secara turun-temurun oleh para wanita setempat.

Salah satu wastra Indonesia ini, dipertahankan karena memiliki filosofi, dan tak hanya itu memiliki nilai estetika yang tinggi. Nilai ke-khasan tenun Sikka sendiri, sangat populer di ranah nasional maupun internasional. Karena masing-masing motif memiliki pesan moral sendiri

Motif-motif yang dihasilkan tenun ikat Sikka, beragam serta memiliki variasi yang unik. Menampilkan keaslian sarung zaman dulu yang orang Sikka sebut Utan(g) Jentiu. Serta motif yang dihadrikan dari para pengrajin sendiri.

Tak Utan(g). Para wanita pengrajin juga membuat tenun sulam berupa sarung untuk laki-laki yang bernama Lipa Prenggi, Lipa Loen Peten, Lipa Liin, Lipa Huran, Lipa Tokang dan Lensu (ikat kepala). Meskipun begitu, tenun Sikka secara umum digunakan oleh perempuan.

Masyarakat Sikka menggunakan Utan(g) dan Lipa ketika momen-momen khusus seperti kematian, kelahiran, maupun perkawinan. Fungsi dari tenun Sikka juga biasanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari. Namun, lebih dari itu kain tenun Sikka juga dijadikan sebagai mas kawin atau belis.

Menurut orang Sikka, kain tenun Sikka memiliki filosofi du'a utang ling labu weling yang memiliki arti, kain sarung dan baju setiap wanita harus bernilai dan berharga.