Sokoguru.id – Bicara mengenai potensi daerah, Sumedang memiliki banyak sekali sentra menarik yang patut ditelusuri. Salah satunya di daerah Pamulihan Kabupaten Sumedang, kita bisa melirik ada satu sentra wayang golek yang sukses di tangan seorang perempuan, Melcyana Wulandari.
Melcy memulai bisnis wayangnya Ketika tahun 2015. Bermula Ketika dirinya memutuskan untuk tidak lagi menjadi pekerja kantoran. Tak berhenti sampai di situ, cerita bisnisnya dimulai justru Ketika ia berjalan-jalan dan mengamati sentra yang ada di daerahnya tersebut.
Banyak sekali pengrajin yang membuat karya wayang di daerah tempatnya tinggal itu. Desa Ciptasari merupakan salah satunya. Melcy kemudian memberanikan diri untuk menjual produk wayang dari salah satu rumah pengrajin. Ia memilih untuk memasarkan melalui online.
“Pulang kampung ke Sumedang, jalan-jalan di kampung ternyata ada yang jualan wayang di rumah-rumah penduduk. Lalu saya foto-foto dan upload di Tokopedia dan lain-lain,” papar Melcy.
Ia menambahkan dari penjualannya melalui platform online tersebut, ternyata mengundang respons yang positif. Ternyata benar saja, pada tahun 2016 ia mulai merambah penjualannya hingga Amerika, Inggris, dan Jepang.
“Tahun 2016 mulai banyak penjualan, bahkan kirim hingga ke Amerika, Inggris, dan Jepang,” tambahnya.
Walau demikian, penjualannya Ketika itu masih berskala satuan. Dari semua produk wayang yang ia jual, didominasi berasal dari penjualan secara online. Faktanya, sebelum Melcy memulai bisnis wayang ini, kebanyakan pengrajinnya belum sama sekali yang merambah dunia penjualan online.
Para pengrajin tersebut, hanya berjualan dari rumah-rumah produksi tersebut. Sehingga produksi wayang di kecamatan tersebut hampir tidak dikenali di laur daerah Sumedang. “Jadi, tidak terlihat orang luar. Pasarnya dalang-dalang langganan mereka saja.”
Wayang dari Pamulihan tidak begitu terekspos dikarenakan ada kendala dalam pemasarannya. Banyak warga setempat belum mahir mengenalkan produknya hingga keluar daerah, menjadi sebab tersendatnya jangkauan pasar.
Sehingga para pengrajin ketika itu, hanya berfokus saja pada pembuatan wayang. Tidak dengan pengembangan pasar lebih lanjut. Barulah Ketika Melcy memperkenalkan sistem pemasaran online, para pengrajin ikut terdorong penjualannya.
“Pengrajin fokusnya bikin wayang saja. Gak kepikiran jual online dan lain-lain. (setelah saya jual online), akhirnya bisa nambah penjualan (mereka),” tukas Melcy.
Melcy tidak hanya begitu saja menjual wayang asli Pamulihan itu. Ia mengaku, bahwa dirinya sudah mengembangkan produk wayang dengan berbagai inovasi. Ia tak hanya menjual wayang tradisional saja, namun beragam karakter wayang modern pun ia tekuni.
“Saya ubah model-model baju dan aksesorinya jadi lebih modern. (inovasinya) dari karakter, utamanya saya produksi wayang karakter wajah seseorang. Wayang-wayang yang saya buat, beda dengan wayang yang biasa dibikin pengrajin (lain). Jadi desain wayang Arjuna, Srikandi, dan lain-lain saya yang desain warna, hingga bajunya. Jadi modelnya lebih modern”
Dari segi produksinya, wayang milik Melcy memakan waktu hingga sekitar 14 hari. Karena wayang-wayang tersebut dibuat secara handmade oleh pengrajin daerah setempat.
Dirinya mampu menjual hingga mendapatkan keuntungan sebesar 15 juta dalam sekali jualan, dalam kalkulasi hitungan per bulan. Bahkan, berkat inovasinya mengembangkan wayang modern, ia diundang oleh salah satu stasiun TV terkemuka nasional.
“Saya juga sudah tampil di beberapa TV. NET kerja sama di acara Pagi-Pagi NET TV, (dengan menampilkan produk) wayang karakter Andre, Hesti, dan kawan-kawan,” tambahnya. Produk wayangnya bahkan tampil di acara tersebut selama kurang lebih tiga bulan.
Selama ini, dirinya selalu giat memasarkan produknya melalui media sosial Wayang Melcyana Art (@wayang_golek_melcyana) dan channel Youtube pribadinya, Melcyana. Bahkan dirinya pertama kali mendapat pesanan dari luar negeri, justru melalui platform Instagram. Dirinya pun mengatakan, bahwa transaksi dengan pihak luar juga, hanya melalui platform WhatsApp pribadinya.
“Biasanya bule-bule cari wayang di Instagram, jadi transaksinya di Whattsapp,” tutur Melcy.