Sampeu Wedang Kawung Sari
Sampeu Wedang telah menjadi hidangan wajib di Kec. Rancakalong, Kab. Sumedang. Awalnya sampeu wedang dihidangkan dalam kegiatan Ngalaksa saja, yakni upacara adat yang berlangsung selama 7 hari 7 malam. Sampeu wedang dihidangkan saat malam hari. Tetapi kini hidangan itu telah diproduksi masal dan bisa dinikmati tiap hari. Bisnis ini telah tumbuh meraup keuntungan Rp. 30-50 juta per bulannya.
Emping Hj. Nonoh
Bisnis home industry ini sudah berjalan sejak tahun 2014. Sang pemilik yang gemar mengonsumsi camilan tradisional melihat potensi bisnis dari camilan itu sendiri. Selain itu, di Kec. Conggeang banyak tersebar tanaman melinjo yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku emping. Saat ini, Brand Hj. Nonoh telah meraup omzet Rp. 15 juta per bulannya.
Emping Singkong Ri&Ci
Berawal dari pelatihan pengolahan makanan, sang owner berhasil mengembangkan keterampilan menjadi bisnis yang mampu bertahan. Tak hanya bisnis, sang owner pun mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi tetangga di sekitarnya. Sudah ada 22 rumah tangga yang ikut menjadi mitra dari Emping Singkong Ri&Ci. Saat ini, Emping Singkong Ri&Ci meraup omzet Rp. 15 juta per bulan.
Kopi Geulis
Kopi arabika dan robusta dari Sumedang menjadi satu komoditas yang mampu menembus pasar luar negeri. Kopi Geulis sendiri diproduksi dari hulu ke hilir. Dengan begitu, kualitas produk Kopi Geulis tetap terjaga. Kopi Geulis juga sudah menyentuh pasar Cina, Amerika, Maroko, Turki. Omzet dari Kopi Geulis kisaran Rp. 30 juta per bulan.
Wayang Golek Karakter Melcyana
Wayang golek karakter ini merupakan pengembangan inovasi dari wayang golek biasa. Jika wayang golek biasa menampilkan tokoh-tokoh pewayangan, wayang golek karakter menampilkan sosok orang dari dunia nyata. Pemesan bisa memesan wajah seseorang. Tiap bulan, omzet dari wayang golek karakter melcyana ini menyentuh Rp. 15 juta.
