Infografis

Dunia Dalam Sepatu: Sejarah Cibaduyut

Kita mengenal Cibaduyut sebagai tempat beli sepatu, tetapi sebelum besar seperti sekarang, Cibaduyut besar akan sejarah kepengrajinannya.

By Nuari Hadian  | Rafqi Sadikin  | Sokoguru.Id
27 April 2022

Awalnya, Cibaduyut masih berupa lahan-lahan sawah yang luas, masyarakatnya bertani. Namun beberapa pengrajin yang awalnya bekerja sebagai pekerja di toko-toko sepatu milik orang Tionghoa memilih berdikari dan membawa keterampilan itu untuk membangun usaha sendiri. Keterampilan itu disebarkan mulai dari tetangga sekitar rumah, sampai satu wilayah Cibaduyut menjadi tertarik untuk membuat sepatu. Kebutuhan kantor yang meningkat, harga yang terjangkau dan kualitas yang wahid membuat kepengrajinan sepatu Cibaduyut termahsyur. Dengan citra itulah Sepatu Cibaduyut mulai dikenal, dan kepengrajinan sepatu bagi orang Cibaduyut mulai dipandang menjadi usaha yang tinggi dan pendapatannya lebih menjanjikan dari pada bertani.
Kepengrajinan Cibaduyut dipupuk dari masa ke masa, mengiringi revolusi kemerdekaan, sampai ke berbagai transisi pemerintahan. Kepengrajinan sepatu itu melejit dan tersohor karena kualitasnya. Di simpang sejarah, Cibaduyut pula mengalami berbagai problem baik yang terduga, maupun yang tidak.
Dengan kepengrajinan dan gerak sejarah yang terjadi di sana, Cibaduyut berkembang jadi sentra sepatu terbesar di dunia, dan wisata yang sulit dilupakan orang.