FENOMENA perburuan koin yang dilakukan oleh pengguna aplikasi pencari koin, Jagat, telah menjadi perhatian serius Pemkot Bandung. Kerusakan yang ditimbulkan pada fasilitas umum, terutama taman-taman kota.
Pencarian aplikasi koin Jagat telah merusak sejumlah taman di Kota Bandung. (Ist/Pemkot Bandung)
Kejadian itu memicu langkah tegas dari Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, yang meminta agar aktivitas aplikasi tersebut segera dihentikan.
Baca juga: Gara-gara Cari Koin Aplikasi Jagat, Sejumlah Taman Rusak di Kota Bandung
Koswara menyoroti kerusakan yang terjadi di berbagai taman kota sebagai akibat dari aktivitas pengguna aplikasi ini.
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, (Ist/Pemkot Bandung)
"Kalau memang merusak fasilitas umum, ya harus dihentikan,” ucap Koswara.
“Silakan berkreasi membuat aplikasi, tapi jangan sampai merusak fasilitas publik. Kalau taman dirusak, susah memperbaikinya," tegas Koswara dalam pernyataannya di Balai Kota Bandung, Sabtu, (11/1).
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis di Kota Bandung, Langkah Menuju Gizi Seimbang untuk Pelajar
Lebih lanjut, Koswara mengungkapkan bahwa aplikasi Jagad tidak pernah mengajukan izin kepada Pemkot Bandung.
Ia menegaskan, "Kami tidak pernah menerima permohonan izin. Jadi, nanti akan ditindaklanjuti oleh Kadiskominfo. Kalau memang tidak boleh, ya akan dilarang."
Alternatif Positif dan Edukatif
Sebagai solusi, Koswara menyarankan agar aktivitas seperti berburu koin diarahkan ke lokasi yang lebih aman dan tidak merusak, seperti lapangan atau tempat tertutup lainnya.
Ia berharap aplikasi-aplikasi serupa bisa memberikan nilai edukasi dan manfaat positif bagi masyarakat.
Baca juga: 3.500 Porsi Makan Bergizi Gratis Disalurkan untuk Siswa di Cicendo, Kota Bandung
"Kalau ingin membuat aplikasi berbasis poin, sebaiknya dikaitkan dengan kegiatan positif seperti membersihkan sampah atau menabung botol plastik di bank sampah. Itu lebih mendidik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," ujar Koswara.
Kerusakan Serius di Taman Kota
Plt Kabid Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP Bandung, Yuli Eka Dianti, mengungkapkan bahwa sejumlah taman kota seperti Taman Sukajadi, Maluku, Tegalega, Pet Park, Taman Panda, dan Taman Balai Kota mengalami kerusakan cukup parah.
"Tanaman diinjak-injak, lantai di Taman Tegalega dilepas, bahkan ada yang sampai menggali tanah. Padahal kami sudah susah payah merawat taman-taman ini," jelas Yuli.
DPKP telah berupaya menghubungi pengembang aplikasi untuk mencari solusi.
"Mereka baru merespons kemarin dan menyampaikan akan mengimbau penggunanya agar tidak merusak fasilitas publik.” ujarYuli.
“Mereka juga meminta waktu untuk berdiskusi lebih lanjut dengan DPKP," tambah Yuli.
Dengan kerusakan yang semakin meluas, Pemkot Bandung menegaskan pentingnya kerja sama dari pengembang aplikasi untuk menjaga keindahan dan kenyamanan fasilitas umum kota. (SG-2)