Humaniora

Revitalisasi Tari Sunda: 100 Peserta Ikuti Workshop di Unpad

Wiwin Gartini, salah satu penggagas acara, mengungkapkan revitalisasi ini bertujuan untuk mengenalkan kembali keindahan Tari Sunda sekaligus membangun ruang kolaborasi di antara para pelaku seni.

By Deri Dahuri  | Sokoguru.Id
25 November 2024
Para penari sedang menamplikan tarian Sunda dalam suatu acara. (Ist)

SEBANYAK 100 peserta yang terdiri dari guru tari, dosen, instruktur sanggar, dan penari dari berbagai daerah di Jawa Barat berkumpul untuk mengikuti Workshop Revitalisasi Tari Sunda

 

Acara ini berlangsung pada 22-24 November 2024 di Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), membawa semangat baru untuk melestarikan kekayaan budaya yang hampir punah.

 

Workshop ini menampilkan ragam materi khas Tari Sunda, seperti Tari Lenyepan, Tari Badaya Wirahmasari, Tari Kukupu, Tari Sulintang, dan Tari Kandagan. 

 

Baca juga: Festival Drama Basa Sunda 2024 Bangkitkan Generasi Muda Lestarikan Budaya Lokal

 

Kegiatan ini menjadi kelanjutan dari Seminar Revitalisasi Tari Sunda yang telah digelar sebelumnya pada 2 November 2024 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, dibuka oleh Ketua DPRD Jawa Barat, Bucky Wikagoe.

 

 

Wiwin Gartini, salah satu penggagas acara, mengungkapkan revitalisasi ini bertujuan untuk mengenalkan kembali keindahan Tari Sunda sekaligus membangun ruang kolaborasi di antara para pelaku seni.

 

“Proses rekontruksi tari telah dilakukan sebelumnya, menghasilkan bahan ajar berupa video tari dan buku panduan yang digunakan dalam workshop ini.” jelas Wiwin sebagaimana dilansir situs Pemprov Jabar,  Minggu (24/11).

 

Baca juga: Sejarah Jawa Barat: Dari Kerajaan Tarumanegara, Negara Pasundan hingga Kembali ke NKRI

 

“Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi guru dan seniman tari untuk melestarikan kekayaan budaya kita,” jelas Wiwin.

 

Kolaborasi Para Maestro

 

Workshop ini diprakarsai oleh maestro tari, Dra. Irawati Durban (Pusbitari), dengan dukungan para pakar seperti Prof. Endang Caturwati (ISBI), Prof. Ganjar Kurnia (Unpad), Dr. Ayo Sunaryo (UPI), serta tokoh-tokoh tari lainnya, termasuk Endo Suanda dan Prof. Een Herdiani. 

 

Tak ketinggalan, para seniman dari berbagai sanggar tari di Bandung turut meramaikan kegiatan ini.

 

Peserta dari Berbagai Daerah

 

Kegiatan ini menarik peserta dari berbagai kota di Jawa Barat dan sekitarnya, seperti Bandung, Purwakarta, Ciamis, Subang, Tasikmalaya, Sumedang, hingga Jakarta, Tangerang, dan Banyumas. 

 

Peserta berasal dari berbagai latar belakang, termasuk dosen, mahasiswa perguruan tinggi seperti ISBI, UPI, Unpad, dan Telkom University, hingga guru seni budaya dari berbagai sekolah, serta instruktur dan penari dari sanggar-sanggar tari ternama.

 

Beberapa sanggar yang turut hadir antara lain Sanggar Rengganis, Sanggar Tari Indra (STI), Sanggar Hapsari, dan Sanggar Listy Mekar Jaya. 


Kehadiran mereka menjadi bukti nyata antusiasme masyarakat terhadap upaya pelestarian seni budaya Sunda.

 

Membangun Inspirasi dan Silaturahmi

 

Selain mengenalkan kekayaan Tari Sunda, workshop ini juga diharapkan menjadi ruang silaturahmi bagi seniman dan guru tari. 

 

Baca juga: Menyelami Kekayaan Budaya Sunda di Saung Cepot, Kota Bandung

 

“Melalui kegiatan ini, kita ingin membangun jejaring dan menyebarluaskan materi tari Sunda agar tetap hidup di tengah masyarakat,” ungkap Wiwin.

 

Dengan semangat kolaborasi yang kuat, Workshop Revitalisasi Tari Sunda ini menjadi langkah konkret untuk menjaga warisan budaya dan mewariskannya kepada generasi mendatang. (SG-2)