Humaniora

Pleno KTT Ke-44 ASEAN: Wapres Ma’ruf Amin Paparkan Tiga Capaian Penting ASEAN

Wapres Ma’ruf Amin  meminta ASEAN tidak berpuas diri atas ketiga capaian selama 10 tahun terakhir. Ia mengingatkan ASEAN harus terus beradaptasi dan memperkuat kerja sama untuk menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
09 Oktober 2024
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri Sesi Pleno di Ruang 3 lantai 1, National Convention Center (NCC) Vientiane, Laos, Rabu (9/10). Pada kesempatan tersebut, Wapres memaparkan tiga capaian penting dalam upaya penguatan peran ASEAN selama 10  tahun terakhir. (Dok.BPMI Setwapres)

SEUSAI  KTT ke-44 dan ke-45 ASEAN resmi dibuka oleh Presiden Laos, Thongloun Sisoulith, para pimpinan delegasi negara-negara anggota ASEAN pun mengadakan sesi foto bersama.

 

Setelah itu barulah   Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menghadiri Sesi Pleno di Ruang 3 lantai 1, National Convention Center (NCC) Vientiane, Laos, Rabu (9/10). 

 

Pada kesempatan tersebut, Wapres memaparkan tiga capaian penting dalam upaya penguatan peran ASEAN selama 10 tahun terakhir.

 

Baca juga: KTT ke-44 dan Ke-45 ASEAN Dibuka, Indonesia Dorong Enam Poin Penting

 

“Setidaknya ada tiga tonggak capaian penting bagi penguatan peran ASEAN dalam satu dekade terakhir,” sebut Wapres, seperti dirilis BPMI Setwapres.

.

Pertama, Wapres mengapresiasi adopsi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) sebagai panduan strategis ASEAN dalam merespons dinamika regional dan global yang semakin kompleks.

 

“Diadopsinya AOIP atau Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik sebagai panduan strategis kerja sama di kawasan semakin mengokohkan sentralitas ASEAN,” tegasnya.

 

Baca juga: Kemendag RI Hadiri Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-56 di Laos

 

Kedua,  lanjut Ma’ruf Amin, integrasi ekonomi melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) sebagai capaian monumental yang memperkokoh posisi ASEAN dalam peta perdagangan global.

 

“RCEP atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional menjadi perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, meliputi hampir 30 persen perdagangan global, sepertiga populasi dunia,” imbuhnya.

 

Ketiga, Wapres mendorong penerimaan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN sesuai dengan Peta Jalan yang telah disepakati. Menurutnya, hal itu sebagai langkah bersejarah yang akan menguatkan solidaritas negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

 

Baca juga: ASEAN dan Negara Teluk Kerja Sama sebagai Langkah Menuju Kekuatan Ekonomi Baru

 

“Keanggotaan Timor Leste adalah langkah historis yang tidak hanya memperkuat solidaritas regional, tetapi juga mengokohkan komitmen dan identitas ASEAN sebagai organisasi yang inklusif,” ujar Wapres lagi.

 

Namun demikian, Ma’ruf Amin  meminta ASEAN tidak berpuas diri atas ketiga capaian tersebut. Ia mengingatkan ASEAN harus terus beradaptasi dan memperkuat kerja sama untuk menghadapi tantangan global yang semakin dinamis.

 

“Dalam dunia yang terus berubah cepat, tantangan masa depan menuntut ASEAN terus beradaptasi dan berkolaborasi lebih erat lagi,” tegasnya. 


Dukung Timor Leste

Sebelumnya, Para Menteri Luar Negeri ASEAN melakukan pertemuan ASEAN Coordinating Council (ACC) di Vientiane, Laos pada  Selasa (8/10). Pertemuan ACC bertujuan untuk membahas proses kelembagaan ASEAN sebelum diselenggarakannya  KTT ASEAN ke-44 dan ke-45.

 

Menlu RI Retno Marsudi memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menegaskan dukungan penuh Indonesia terhadap proses integrasi Timor Leste di ASEAN. 

 

Terdapat tiga langkah kunci yang diusulkan Menlu Retno yakni, pertama, perlunya pembentukan unit dukungan khusus untuk Timor-Leste di Sekretariat ASEAN, untuk mendukung berbagai milestones dari roadmap untuk integrasi Timor Leste. 

 

“Kedua, pentingnya memfokuskan pada penguatan kapasitas institusional dan teknis, agar Timor-Leste dapat berperan aktif dalam proses Pembangunan Komunitas ASEAN di ketiga pilar,” ujarnya dalam rilis Kemlu. 

 

Ketiga, peningkatan partisipasi Timor-Leste dalam pertemuan ASEAN. “Saya rasa tiba saatnya Timor-Leste dilibatkan dalam diskusi substantif dan dalam pembentukan prioritas ASEAN,” ujar Retno.

 

Menutup pidatonya, Menlu kembali menyampaikan apresiasi terhadap Keketuaan Laos di ASEAN yang telah turut menjaga kontinuitas kerja ASEAN, serta menegaskan dukungan Indonesia terhadap Keketuaan Malaysia di ASEAN tahun depan. 

 

Dalam pertemuan, para Menlu ASEAN juga turut menyampaikan apresiasi atas dedikasi Menlu Retno selama 10 tahun terakhir dalam memperkuat ASEAN, dan siap mendukung tugas Menlu Retno selanjutnya sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk isu air.  (SG-1)