MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, diundang World Economic Forum (WEF) untuk membuka dialog strategis antara ASEAN dan Gulf Cooperation Countries (GCC).
Dialog ini menyoroti pentingnya meningkatkan kerja sama regional di tengah ketidakpastian global.
Dalam sambutannya, PM Anwar Ibrahim menekankan urgensi kerja sama ASEAN-GCC, khususnya dalam perdagangan dan investasi.
Baca juga: Di Forum WEF, Menko Airlangga Dorong Penguatan Pasar Tenaga Kerja Bagi Kaum Muda
Dengan Indonesia, Malaysia, dan Laos membentuk "Troika" ASEAN, kerja sama ini menjadi lebih penting dalam mencapai tujuan bersama, terutama di tengah perlambatan ekonomi global dan ketegangan geopolitik.
Menko Airlangga memperkuat gagasan tersebut dengan mengusulkan perluasan kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ke negara-negara GCC.
"Mega trade bloc" yang terbentuk akan membuka peluang baru di berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, dan digital ekonomi.
Baca juga: Kolaborasi ASEAN dan Negara Teluk: Potensi Kekuatan Ekonomi Masa Depan
Pada sesi sebelumnya di WEF sebagaimana dilansir situs Kemenko Perekonomian, Menko Airlangga telah menyoroti pentingnya kerja sama lintas generasi dalam pasar kerja global.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Gelar Rapat Koordinasi untuk Tanggapi Konflik Timur Tengah
Dengan bergabung dalam dialog strategis antara ASEAN dan GCC, Indonesia dan Malaysia bersama negara-negara lainnya menunjukkan komitmen mereka untuk menghadapi tantangan global bersama-sama.
Kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat ekonomi kedua kawasan, tetapi juga akan meningkatkan ketahanan pangan dan energi, serta memberikan sinyal kuat kepada dunia bahwa ASEAN-GCC merupakan kekuatan ekonomi yang patut diperhitungkan di masa depan. (SG-2)