MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mewakili Indonesia dalam Special Meeting on Global Collaboration, Growth and Energy for Development di Riyadh, Arab Saudi, pada tanggal 28-29 April 2024, dalam rangkaian acara World Economic Forum (WEF).
Lebih dari 1.000 pemimpin dunia dan para ahli dari berbagai bidang, termasuk pemerintahan, akademisi, pelaku bisnis, filantropis, lembaga keuangan internasional, dan NGO, berkumpul untuk membahas tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini.
Airlangga Hartarto berperan sebagai panelis dalam dua sesi penting. Pertama, dalam sesi "Labour Market for the Next Generation".
Baca juga: Kemenko Perekonomian Gelar Rapat Koordinasi untuk Tanggapi Konflik Timur Tengah
Sebagamana dilansir situs Kemenko Perekonomian, Minggu (28/4), Airlangga berbagi pandangan tentang masa depan pasar kerja bersama tokoh-tokoh penting seperti Doris Anite dari Nigeria dan Hussain Sajwani dari Uni Emirat Arab.
Kemudian, dalam sesi "Joint Regional Strategy Dialogue: ASEAN-GCC", bersama-sama dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Dato’ Anwar Ibrahim, Airlangga membahas strategi kolaborasi antara ASEAN dan GCC.
Baca juga: RI dan Malaysia Berjuang Tolak The European Union on Deforestation-free Regulation (EUDR)
Melalui pertemuan ini, terangkatlah pentingnya dialog dan kerja sama ekonomi yang lebih dalam antara ASEAN dan Negara Teluk.
Diharapkan kerja sama ini tidak hanya akan memperkuat pertumbuhan ekonomi, namun juga membuka potensi besar bagi kedua kawasan untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di masa depan.
Baca juga: Kemenko Perekonomian Gelar Rapat Koordinasi untuk Tanggapi Konflik Timur Tengah
Dalam sebuah pernyataan, Airlangga menekankan pentingnya terus mendorong dialog dan kerja sama ekonomi antara kedua kawasan ini, serta meningkatkan diversifikasi perdagangan.
Ia optimistis bahwa kolaborasi yang erat antara ASEAN dan GCC akan membawa dampak positif yang signifikan bagi kedua kawasan dan dunia pada umumnya. (SG-2)