Humaniora

Perkuat Persahabatan RI-Korea Selatan, KBRI Seoul Bentuk ‘Friend of Indonesia’

Dua peran penting Friends of Indonesia di Korea Selatan, yaitu sebagai corong yang menyuarakan Indonesia di Korea Selatan serta kontributor gagasan dan pemikiran dalam perumusan kebijakan luar negeri Pemerintah Indonesia.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
01 November 2024
Dok. KBRI Seoul

MITRA penting Pemerintah Indonesia dalam penguatan hubungan Indonesia dengan negara sahabat adalah  Friends of Indonesia. Untuk itu   sebuah forum untuk menaungi keberadaan Friends of Indonesia di Korea Selatan dibentuk.

 

Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) RI Seoul, Zelda Wulan Kartika, mengatakan hal itu  dalam sambutannya pada Simposium Friends of Indonesia yang diselenggarakan oleh KBRI Seoul di Wisma Duta Besar RI di Seoul, Rabu (30/10) waktu setempat.

 


Adapun tema yang diusung adalah Beyond 50 Years of Indonesia-ROK Bilateral Relationship: How do Friends of Indonesia or Indonesianists in Korea Play an important Role in Fostering Indonesia-Korea Bilateral Relationship. 

 

“Setidaknya terdapat dua peran penting Friends of Indonesia di Korea Selatan, yaitu sebagai corong yang menyuarakan Indonesia di Korea Selatan serta kontributor gagasan dan pemikiran dalam perumusan kebijakan luar negeri Pemerintah Indonesia,” imbuh Zelda dalam rilisnya Kamis (31/10).

 

KUAI RI Seoul juga menggarisbawahi bahwa Kim Min Seok, anggota senior Parlemen Korea Selatan yang juga adalah Wakil Ketua Komite Persahabatan Parlemen Korea-Indonesia, turut hadir dan memberikan sambutan dalam Simposium dimaksud. 

 

Baca juga: Berpartisipasi di ITB Asia 2024, KBRI Singapura Promosikan Jakarta

 

“Saya menyambut baik penyelenggaraan Simposium “Friends of Indonesia” serta kehadiran para Indonesianist di Korea Selatan sebagai jembatan dari hubungan bilateral sekaligus duta bagi kebudayaan kedua negara,” ujar  Kim Min Seok.

 

Kegiatan Simposium Friends of Indonesia diikuti oleh sekitar 40 warga Korea Selatan yang memiliki keahlian atau kepakaran, minat, dan hubungan khusus dengan Indonesia. Para peserta berasal dari beragam latar belakang, seperti akademisi, seniman, influencer, pebisnis, yayasan budaya, LSM, dan media. 

 

Kegiatan ini diinisiasi oleh KBRI Seoul untuk merangkul dan memperkuat keberadaan warga Korea Selatan yang memiliki perhatian khusus terhadap Indonesia, seiring dengan meningkatnya minat warga Korea Selatan terhadap Indonesia di berbagai bidang. 

 

Baca juga: Peringati Hari Batik Nasional, KBRI Caracas Buka Kelas Batik Bagi Masyarakat Venezuela

 

Melalui kegiatan ini, KBRI mendorong terbentuknya wadah yang menaungi para Friends of Indonesia tersebut. Di masa depan, jaringan Friends of Indonesia ini diharapkan dapat bersinergi dengan KBRI Seoul dan Pemerintah RI dalam memperkuat persahabatan dan mengisi Special Strategic Partnership antara kedua negara. 

 

Simposium dibuka dengan penampilan tari Benggong dari NTT oleh Kelompok Tari Tradisional Indonesia (KTTI) di Korea, yang salah satu penarinya adalah warga Korea Selatan. 

 

Dalam sesi Talk Show, tiga akademisi Korea Selatan, yaitu Yekyoum Kim (Busan University of Foreign Studies); Lee Jaehoon (Daejin University); dan Je Seong Jeon (Presiden Korean Association of Southeast Asian Studies/KASEAS dan Direktur Institute for Southeast Asian Studies/JISEAS) 

 

Baca juga: 75 tahun Hubungan RI-Yunani: KBRI Athena Persembahkan Patung Ramayana Setinggi 2,4 M

 

turut berbicara mengenai latar belakang ketertarikan mereka dengan Indonesia, serta pandangan atas hubungan bilateral saat ini dan di masa depan. Ketiganya meyakini hubungan dan kerja sama kedua negara akan terus menguat di berbagai sektor. 

 

Menyambut gagasan KBRI Seoul, Yekyoum Kim mewakili hadirin mendeklarasikan pembentukan Friends of Indonesia Society di Korea Selatan. Forum diharapkan dapat memupuk saling pengertian, memfasilitasi hubungan antar masyarakat, dan meningkatkan persahabatan antara Korea Selatan dan Indonesia.

 

Pada acara Simposium, KUAI RI Seoul menyampaikan penghargaan kepada 3 (tiga) Friends of Indonesia di Korea yang dinilai berperan penting dalam membangun persahabatan kedua bangsa. Ketiga tokoh tersebut yaitu Je Seong Jeon, Kepala KASEAS dan JISEAS; Yekyoum Kim, Direktur Indonesia Center di BUFS; dan Yang Seung Yoon, Emiritus Profesor dari Hankuk University of Foreign Studies, Seoul. Kegiatan simposium juga menghadirkan pameran dokumentasi lembaga. 

 

“Korea Cia-Cia Culture Exchange Association” yang telah memberikan berbagai bantuan pendidikan, berupa pembangunan sekolah dan pengajar kepada Suku Cia Cia di Kota Bau-Bau, Sulawesi Selatan yang menggunakan tulisan Hangeul. 

 

Selain itu, sekitar 50 buku tentang Indonesia yang ditulis atau dipublikasikan oleh akademisi Korea juga turut ditampilkan bersama dengan lukisan tentang Indonesia karya Nuradi Noeri, mantan diplomat Indonesia yang saat ini berdomisili di Korea Selatan. 

 

Kegiatan ditutup dengan makan siang bersama yang menyuguhkan masakan Indonesia. (SG-1)