Humaniora

Peringati Hari Maritim Nasional, BRIN- Monash University Gelar Forum Jalur Rempah

BRIN dan mitra internasionalnya berencana untuk menerbitkan publikasi dari penelitian jalur rempah yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
23 September 2024
Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ahmad Najib Burhani,  pada pembukaan  International Forum on Spice Road (IFSR) 2024,  di Gedung Widya Graha, Jakarta Selatan, Senin (23/9). (Dok. Sokoguru/Fajar Ramadan)

JALUR rempah sebagai warisan budaya dan maritim yang kaya dari Indonesia sangat penting. Warisan tersebut sebagai bagian dari identitas bangsa. 

 

Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ahmad Najib Burhani, mengatakan hal itu pada acara International Forum on Spice Road (IFSR) 2024,  di Gedung Widya Graha, Jakarta Selatan, Senin (23/9), yang disiarkan live. 

 

"Acara ini menjadi momen penting untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya jalur rempah yang bukan hanya bagian dari sejarah, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya dan perdagangan Indonesia di masa lalu," ujarnya. 

 

Baca juga: Jelajah Pesona Jalur Rempah 2024 Memacu Event Kreatif di Bangka Belitung


IFSR 2024 yang berlangsung 23-26 September 2024 itu diselenggarakan oleh BRIN bekerja sama dengan Monash University dan berbagai mitra internasional, dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional yang jatuh setiap 23 September.

 

Adapun tema yang diusung IFSR 2024 adalah Maritime Heritage: Preserving the Past, Navigating the Future, yang menekankan pentingnya kolaborasi internasional untuk menjaga dan mendalami sejarah maritim Indonesia. 

 

“Kolaborasi seperti itu membantu kita memperkuat penelitian lintas negara yang sangat diperlukan untuk menjaga dan memahami warisan maritim Indonesia,” tambah Najib.

 

Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin Beri Tiga Pesan Penting untuk Percepat Pertumbuhan Rempah Nusantara


Hadir dalam forum tersebut peneliti dan akademisi internasional, seperti Professor James Falk dari Monash University, yang menyampaikan kuliah memorial Adrian B. Lapian dengan topik Austronesian Maritime Migrations: Past and Present. 

 

Kuliah tersebut membahas pentingnya peran maritim dalam migrasi dan perdagangan Asia Tenggara, serta dampaknya terhadap sejarah global.

 

Selain itu, BRIN dan mitra internasionalnya juga berencana untuk menerbitkan publikasi dari penelitian jalur rempah yang telah dilakukan selama beberapa tahun terakhir, dengan tujuan memperkuat kolaborasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya sejarah maritim bagi masa depan bangsa.

 

Baca juga: ‘Rempah Indonesia Siap Membumbui Dunia’ Digelar 8-10 Agustus

 

Forum IFSR 2024 diharapkan dapat menjadi landasan bagi kerja sama lebih lanjut antara berbagai pihak dalam mengembangkan penelitian mengenai jalur rempah dan warisan maritim, serta mendorong pelestarian warisan budaya dunia. (Fajar Ramadan/ SG-1)