PEMERINTAH Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berkomitmen untuk melatih seluruh tenaga pendidik di wilayahnya menjadi guru penggerak.
Komitmen ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, pada akhir Rapat Koordinasi Refleksi dan Evaluasi Pendidikan yang berlangsung di Hotel Aston, Kota Cirebon, Kamis (21/11).
Herman memastikan bahwa pelatihan tersebut tidak hanya akan diberikan kepada guru di tingkat SMA, SMK, dan SLB yang menjadi kewenangan provinsi, tetapi juga untuk semua guru di jenjang SD dan SMP.
Baca juga: Komisi X DPR RI Dorong Evaluasi Sistem Zonasi dan Peningkatan Kesejahteraan Guru
"Ini komitmen kami, pelatihan guru penggerak untuk seluruh guru di Jabar tanpa kecuali, mulai dari guru SD, SMP, SMA, SMK, hingga SLB. Kami akan melakukannya secara swadaya," tegas Herman dalam keterangan pers, Jumat (22/11)..
Komitmen pelatihan guru penggerak ini menjadi salah satu hasil dari rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan dari 27 Dinas Pendidikan se-Jabar.
Herman menekankan bahwa inisiatif ini bukan sekadar retorika, tetapi benar-benar dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi tersebut.
Baca juga: Soroti Kasus Kekerasan terhadap Guru, DPR Dorong Perlindungan dan Peran Aktif Orangtua
Pelaksanaan pelatihan akan melibatkan dua lembaga utama, yakni Balai Besar Guru Penggerak dan Balai Besar Penjaminan Mutu.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan guru-guru sebagai agen perubahan dalam pendidikan, yang tidak hanya berperan dalam pengajaran.
Tetapi para guru juga sebagai motivator, penggerak, dan fasilitator dalam menumbuhkan semangat belajar di kalangan siswa.
Guru Penggerak, Katalis Perubahan Pendidikan
"Guru penggerak harus bisa menjadi katalis perubahan pendidikan di daerahnya," kata Herman.
Dengan peran ini, diharapkan para guru akan dapat menginspirasi dan mendorong perbaikan dalam proses belajar mengajar yang lebih efektif.
Menuju Indonesia Emas 2045
Herman juga menambahkan bahwa peningkatan mutu pendidikan di Jabar merupakan langkah penting dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Selain itu, generasi muda yang dididik sekarang ini akan menjadi aktor utama dalam mewujudkan kemajuan negara.
"Kami lakukan ini demi anak cucu kita, agar peradaban mereka jauh lebih baik dan untuk mempersiapkan mereka menjadi aktor dalam Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Baca juga: Kasus Guru Honorer Supriyani Jadi Sorotan, DPR Desak Perlindungan Hukum Bagi Guru
Sebagai langkah awal, Pemprov Jabar telah memulai pelatihan untuk 40.609 pendidik jenjang SMA, SMK, dan SLB pada Agustus 2024.
Pelatihan ini akan dilanjutkan untuk mencakup seluruh jenjang pendidikan di Jawa Barat, dengan tujuan menjadikan seluruh guru sebagai penggerak yang berkompeten dan inspiratif dalam dunia pendidikan. (SG-2)
