Humaniora

Pemkot Bandung Bangun TPST di Gedebage, Solusi Baru Atasi Sampah Kota


Berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare, TPST Gedebage akan mampu mengolah hingga 390 ton sampah per hari dengan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). 
 

By Kang Deri  | Sokoguru.Id
02 Oktober 2024
Berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare, TPST Gedebage akan mampu mengolah hingga 390 ton sampah per hari dengan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). (Ist/Pemkot Bandung)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan segera membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Kecamatan Gedebage. 

 

TPST ini diharapkan menjadi solusi utama untuk mengatasi permasalahan sampah yang telah lama menghantui Kota Bandung.

 

Berdiri di atas lahan seluas 1,7 hektare, TPST Gedebage akan mampu mengolah hingga 390 ton sampah per hari dengan menggunakan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). 

 

Baca juga: Bank Sampah Bersihkan Lingkungan dan Tingkatan Ekonomi di Kota Bandung

 

Teknologi ini memungkinkan pengolahan sampah menjadi bahan bakar, sehingga tidak hanya mengurangi tumpukan sampah, tetapi juga menghasilkan energi.

 

Pembangunan TPST ini merupakan bagian dari Program Citarum Harum yang digagas oleh Kementerian PUPR. 

 

Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menyambut baik pembangunan ini sebagai langkah penting dan terintegrasi dalam penanganan sampah kota yang sempat mengalami situasi darurat.

 

"Selama ini, TPST yang ada sifatnya sementara dan dibangun karena kondisi darurat,” ucap Koswara. 

 

“Namun, dengan adanya program dari Kementerian PUPR ini, kita bisa mengambil langkah yang lebih menyeluruh untuk mengatasi permasalahan sampah di Bandung," kata Koswara saat meninjau lokasi di Gedebage, Kota Bandung, Selasa (1/10).

 

TPST Gedebage akan memanfaatkan teknologi RDF yang mampu mengolah sampah menjadi bahan bakar, memberikan dampak positif bagi pengurangan sampah kota. 

 

Baca juga: PAUD Anyelir Cibaduyut Kenalkan Edukasi Pengelolaan Sampah Melalui Tabungan Sampah

 

"Konstruksi dijadwalkan dimulai November atau Desember ini, dan diharapkan rampung pada akhir tahun 2025. Dengan kapasitas 390 ton per hari, TPST ini akan menjadi fasilitas pengolahan sampah terbesar di Bandung," tambah Koswara.

 

Tidak hanya berfokus pada RDF, Pemkot Bandung juga tengah mencari teknologi yang mampu memberikan nilai tambah dari pengolahan sampah. 

 

"Kami ingin investasi yang lebih efisien dan mengurangi biaya, seperti tipping fee. Jika hasil olahan sampah bisa memberikan keuntungan lebih, maka biaya tipping fee dapat dihilangkan,” papar Koswara. 

 

“Kami sedang menjajaki skema yang kuat serta jaminan pembeli untuk produk hasil pengolahan sampah," jelasnya.

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi, menambahkan bahwa saat ini pembangunan TPST sedang dalam tahap proses lelang, dan konstruksi dijadwalkan mulai pada akhir 2024. 

 

"Skala TPST ini jauh lebih besar dibanding fasilitas sementara yang ada sekarang, sehingga kapasitas pengolahan sampah akan meningkat signifikan," ungkap Dudi.

 

Selain TPST, Dudi juga menjelaskan bahwa sanggar maggot yang ada di TPST sementara Gedebage saat ini sudah beroperasi dengan kapasitas 20 ton sampah per hari. 

 

Sanggar ini berfungsi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk alami melalui budi daya maggot.

 

Baca juga: Festival Iconic 2024 Hadirkan Inovasi Pengolahan Sampah dan Penurunan Stunting di Bandung

 

Masyarakat yang membutuhkan kompos juga diundang untuk memanfaatkan fasilitas ini, karena TPST sementara di Gedebage sudah memproduksi kompos dalam jumlah besar. 

 

Dudi berharap, dengan pembangunan TPST Gedebage yang lebih modern dan ramah lingkungan, Kota Bandung akan semakin mampu mengatasi permasalahan sampah dengan lebih efisien dan berkelanjutan. (SG-2)