KELURAHAN Cibaduyut Kidul, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, terus mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, dimulai sejak usia dini.
Salah satu inisiatif terbaru mereka adalah memperkenalkan program Tabungan Sampah di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Anyelir, yang melibatkan anak-anak dan orang tua dalam proses pengelolaan sampah non-organik.
Menurut Lurah Cibaduyut Kidul, Dini Amalia, edukasi tentang pengelolaan sampah kini lebih difokuskan kepada anak-anak usia dini melalui lembaga pendidikan.
"Kami sudah lama melakukan sosialisasi pengelolaan sampah kepada warga di setiap RW. Sekarang, fokus kami adalah memberikan edukasi kepada anak-anak di PAUD agar kebiasaan ini bisa diterapkan sejak dini," ujar Dini dalam keterangan pers, Jumat (27/9).
Baca juga: Festival Iconic 2024 Hadirkan Inovasi Pengolahan Sampah dan Penurunan Stunting di Bandung
Program edukasi ini telah berjalan selama satu tahun, melibatkan tak hanya anak-anak, tetapi juga orang tua siswa.
Dini menambahkan, sosialisasi pengelolaan sampah di lingkungan PAUD didukung oleh Bank Sampah Unit Anyelir RW 0 yang berperan sebagai bank sampah induk di kawasan tersebut.
Tabungan Sampah di PAUD Anyelir ini beroperasi setiap Kamis, dan anak-anak bersama orang tua diwajibkan membawa sampah non-organik dari rumah mereka.
Baca juga: ITB dan Pemkot Bandung Siap Berkolaborasi Atasi Permasalahan Sampah
Uniknya, sampah yang mereka kumpulkan akan dicatat dalam buku tabungan khusus, dan nantinya dikonversi menjadi uang.
"Setiap sampah yang mereka bawa akan dicatat, dan hasilnya bisa diambil dalam bentuk uang setelah satu semester," jelas Dini.
Program ini disambut baik oleh para orang tua siswa, yang mulai menerapkan kebiasaan mengelola sampah di rumah masing-masing.
Baca juga: Atasi Sampah, Pemkot Bandung Terapkan Teknologi 'Refuse Derived Fuel' (RDF)
Selain memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah, program ini juga mengajarkan anak-anak nilai kebersihan dan tanggung jawab lingkungan sejak dini.
Melalui inisiatif ini, PAUD Anyelir tidak hanya berperan dalam mendidik anak-anak secara akademis, tetapi juga menanamkan kesadaran pentingnya menjaga lingkungan.
Program Tabungan Sampah diharapkan bisa terus berkembang dan menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain di wilayah Cibaduyut dan sekitarnya. (SG-2)