KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung resmi meluncurkan tahapan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024 dalam acara meriah yang digelar di Harris Convention Center. Kota Bandung, Senin (10/6).
Dengan catatan positif yang menyertai momen ini, Kota Bandung kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga partisipasi pemilih yang tinggi.
Pada Pilpres 2024 yang berlangsung Februari lalu, angka partisipasi pemilih di Kota Bandung mencapai 82,9 persen.
Baca juga: Pemanfaatan Isu UMKM sebagai Komoditas Politik di Pilkada Jateng
Angka ini tidak hanya lebih tinggi dibandingkan Provinsi Jawa Barat (82,3 persen) tetapi juga lebih tinggi dari angka nasional (81,8 persen).
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bandung, Asep Gufron, menegaskan pentingnya menjaga tren positif ini pada Pilkada/Pilwalkot Bandung yang akan datang pada 27 November 2024.
"Acara ini bukan hanya seremonial. Ini adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran warga Bandung akan pentingnya suksesi kepemimpinan," kata Asep sebagaimana dilansir situs Pemkot Bandung.
Keberhasilan Kota Bandung dalam meningkatkan partisipasi pemilih ini menjadi bukti keberhasilan sosialisasi yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat pada Pemilu 2024.
Asep berharap tren positif ini dapat dipertahankan pada Pilkada/Pilwalkot mendatang.
Saat ini, Pemkot Bandung terus memperbarui data pemilih, termasuk pemilih pemula yang akan memiliki kesempatan untuk memilih pada Pilwalkot 2024.
"Kami sedang mengejar perekaman KTP agar pemilih pemula dapat berpartisipasi pada 27 November 2024," jelas Asep.
Baca juga: Gowes Santai Sambil Belajar Sejarah: Jejak Perjuangan Bung Karno di Kota Bandung
Dengan semangat kebersamaan, Asep mengajak seluruh warga Bandung untuk mewujudkan Pilwalkot 2024 yang damai, aman, sukses, dan berkualitas dengan integritas, transparansi, dan tanggung jawab.
Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Prihadianti, juga mengungkapkan harapannya agar masyarakat Kota Bandung dapat mengikuti Pilwalkot 2024 dengan sukacita dan penuh kebahagiaan.
Menurut Wenti, penyelenggaraan Pilkada/Pilwalkot harus berlangsung demokratis dengan mengedepankan asas Luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan Jurdil (jujur dan adil).
"Mari jadikan proses ini sebagai perayaan demokrasi. Ini bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga implementasi dari demokrasi itu sendiri," ujar Wenti.
Kenalkan Maskot Pilwalkot 2024 “Baraya”
Pada kesempatan tersebut, KPU Kota Bandung juga meluncurkan maskot dan jingle Pilwalkot 2024.
Maskot Pilwalkot 2024 diberi nama Baraya, singkatan dari Bara (Bandung Kasih Suara) dan Aya (Akur Sadayana).
Baca juga: Friday Car Free di Balai Kota Bandung: Nikmati Udara Segar dan Kebersamaan
Ikon maskot ini adalah burung kicau cangkurileung (burung ketilang), yang melambangkan kebebasan dalam memilih pemimpin Kota Bandung sesuai hati nurani.
"Ini saatnya kita bersatu kembali dalam konteks kebangsaan untuk menjaga negara dan kota kita, Kota Bandung," ajak Wenti.
Komisioner KPU Jawa Barat, Hedi Ardia, menekankan peran strategis KPU dalam menyukseskan Pemilu dan Pilkada/Pilwalkot.
Menurut Hedi, tantangan besar KPU adalah menjaga tren partisipasi pemilih agar tidak menurun dibandingkan Pilpres.
"Kita harus menyadari fungsi kita dalam mempromosikan dan membranding kegiatan Pemilu/Pilkada. Ayo dorong publik untuk hadir ke TPS pada tanggal 27 November nanti," ajak Hedi.
Acara peluncuran ini juga dimeriahkan dengan penampilan teatrikal, tari, serta penampilan khusus dari seniman dan musisi Doel Sumbang, yang menulis dan menyanyikan jingle Pilwalkot 2024.
Suasana menjadi lebih semarak dengan maskot Baraya dan jingle yang penuh semangat, menciptakan antusiasme untuk Pilwalkot 2024 yang demokratis dan meriah. (SG-2)
