Humaniora

Optimalkan Terumbu Karang , KKP Manfaatkan Penukaran utang dengan Konservasi

Program pengalihan utang Indonesia ke Amerika menjadi dana konservasi terumbu karang merupakan bagian dari upaya untuk melindungi terumbu karang dan menjadi instrumen pendanaan alternatif dalam mencapai target ekonomi biru KKP.
 

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
21 Juli 2024
 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) manfaatkan penukaran utang untuk konservasi laut atau Debt for Nature Swap to Protect Coral Reefs Ecosystem di bagian wilayah laut timur Indonesia. (Dok.KKP)

PROGRAM Debt for Nature Swap (penukaran utang untuk konservasi laut) bagi konservasi terumbu karang yang proses negosiasinya dimulai sejak 2023 akan diperuntukkan bagi kegiatan konservasi terumbu karang di dalam dan di luar kawasan konservasi.

 

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memanfaatkan program Debt for Nature Swap to Protect Coral Reefs Ecosystem itu di bagian wilayah laut timur Indonesia. 

 

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo, dalam keterangannya yang dirilis KKP, Sabtu (20/7).

 

Baca juga: Luncurkan Pembangunan Neraca Sumber Daya Laut, RI Jadi Percontohan Bagi Negara Lain

 

 

Adapun wilayah timur  tersebut yaitu, Bentang Laut Kepala Burung (Bird’s Head Seascape Papua) yang meliputi Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya, serta wilayah Bentang Laut Sunda Kecil-Banda (Lesser Sunda-Banda Seascape) meliputi Provinsi Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku. 

 

"Kami akan melibatkan para pemangku kepentingan terkait dalam pelaksanaan kegiatan ini seperti perguruan tinggi, LSM, masyarakat lokal serta masyarakat hukum adat," kata Victor.

 

Debt for Nature Swap, lanjutnya,  merupakan skema pengalihan pembayaran utang bagi negara berkembang yang dinilai telah memenuhi syarat oleh Pemerintah Amerika Serikat  untuk dimanfaatkan sebagai dana konservasi lingkungan dalam hal ini adalah terumbu karang yang dipayungi oleh Undang-Undang Hutan Tropis dan Konservasi Terumbu Karang (Tropical Forest and Coral Reef Conservation Act/TFCCA) Amerika Serikat. 

 

Baca juga: Dialog Internasional Neraca Sumber Daya Laut Dihadiri Enam Menteri Negara Kepulauan

 

Lebih lanjut,  Victor menjelaskan, program pengalihan utang Indonesia ke Amerika menjadi dana konservasi terumbu karang merupakan bagian dari upaya untuk melindungi terumbu karang serta menjadi instrumen pendanaan alternatif untuk melaksanakan target dan sasaran ekonomi biru KKP. Khususnya dalam pengelolaan kawasan konservasi yang akan mendukung pencapaian Visi Indonesia 2045 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045.

 

Pendanaan program konservasi terumbu karang, sambungnya,  dilegalisasi dalam bentuk perjanjian  Coral  Reef  Conservation  Agreement  (CRCA) antara Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut yang mewakili Pemerintah Indonesia, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yakni Conservation International (CI), Yayasan Konservasi Cakrawala Indonesia (YKCI), The Nature Conservancy (TNC), dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) sebagai swap partners. 

 

"Sementara perjanjian pengalihan pembayaran utang untuk kegiatan konservasi terumbu karang atau Debt Swap Agreement (DSA) dilakukan antara Kementerian Keuangan mewakili Pemerintah RI dengan Pemerintah AS," imbuh Victor. 

 

 Peruntukan program Debt for Nature Swap sejalan dengan kebijakan KKP yang ditegaskan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di berbagai forum global.

 

Konservasi di wilayah laut menjadi salah satu strategi andalan Indonesia dalam memulihkan kelautan dan ekosistem perairan. Melalui strategi itu diharapkan kesehatan dan produktivitas laut dapat terjaga untuk implementasi ekonomi biru di Indonesia. (SG-1)