PROGRAM Corporate Social Responsibility (CSR) Bogasari Mengajar yang telah berlangsung lebih dari 20 tahun, kini merambah daerah Timur Indonesia, yakni di Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon, Provinsi Maluku.
Penandatanganan nota kesepakatan atau memorandum of understanding (MoU) antara Bogasari dan Unpatti dilakukan langsung oleh Kepala Divisi Bogasari, Franciscus Welirang bersama Rektor Unpatti, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, M.Pd, di Jakarta Selasa (29/10) sore.
Menurut Franciscus, Unpatti mewakili salah satu kampus ternama dan besar di wilayah Indonesia Timur. Provinsi Maluku juga termasuk daerah yang memiliki kekayaan alam baik dari sisi pertanian maupun kekayaan laut dengan keragaman hayati.
Baca juga: Usung Konsep Sinema, Wisuda Pesantren Inggris Assalam Suguhkan Film Karya Para Santri
“Sehingga memiliki potensi pemberdayaan ekonomi yang harus didukung oleh dunia akademik di perguruan tinggi. Inilah yang menjadi pertimbangan Bogasari melakukan kerja sama berupa MoU dengan Unpatti,” imbuhnya, dalam siaran pers,yang diterima Sokoguru, Kamis (31/10).
Jauh sebelum melakukan penandatanganan MoU, Rektor Unpatti didampingi Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerja sama dan Sistem Informasi Dr. Ruslan H. S. Tawari, M.Si, dan Dekan Fakultas Pertanian Prof Dr Ir August E Pattiselanno, M.Si, serta beberapa dosen peneliti melakukan kunjungan industri ke pabrik Bogasari, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Hal itu sebagai orientasi lapangan untuk melihat potensi jurusan mahasiswa yang akan melakukan magang industri. Termasuk potensi para dosen untuk mengikuti magang atau penguatan terapan keilmuan di dunia industri sehingga materi perkuliahan yang diberikan semakin linkage dengan kebutuhan dunia industri,” imbuh Franky, sapaan akrab Franciscus Welirang.
Baca juga: Dorong Percepatan Usaha UKM, Bogasari Gelar Program Edukasi Akselerasi dan KIAT
Dalam diskusi kecil bersama Rektor dan timnya, pemerhati pangan itu juga menyampaikan kalau bahan pangan tepung terigu sangat potensial dan mudah digabung dengan berbagai produk pertanian lokal Indonesia sehingga menghasilkan keanekaragaman pangan, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Hal itu dibuktikan dengan banyaknya Usaha Kecil, menengah (UKM) mitra Bogasari yang sukses berbisnis olahan makanan tepung terigu dengan produk pertanian lokal.
Sebagai contoh, Cake Salakilo di Balikpapan, Nutsafir di Lombok, Roti Durian Panglima di Samarinda, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Bogasari Latih UKM Kampung Nastar Ciptakan Variasi Produk dan Tingkatkan Penjualan
“Ini yang ke depan juga menjadi peluang bagi Unpatti untuk mengirimkan mahasiswa yang akan magang di Bogasari melalui MoU ini bisa mengembangkan kewirausahaan di sektor makanan di Provinsi Maluku. Sehingga terapan teknologi dan manajemen industri yang akan ditekuni mahasiswa saat magang di Bogasari tidak hanya meningkatkan kompetensi keahlian mereka, tapi juga bisa menginspirasi dan membuahkan gagasan berwirausaha di Indonesia wilayah timur,” tambah Franky.
Pada kesepatan itu, Rektor Unpatti Fredy Leiwakabessy dan tim dosen sangat mengapresiasi adanya kerja sama tersebut. Pasalnya, bagi Unpatti kerja sama tersebut merupakan yang pertama kali dengan industri pangan nasional, bahkan industri tepung terigu nasional pertama di Indonesia dan pabrik terbesar di dunia karena terletak di satu lokasi.
Untuk itu, Fredy berharap melalui kerja sama mitra industri itu, tidak hanya meningkatkan kompetensi para dosen dan kemampuan akademik para mahasiswa, tapi juga mendorong kewirausahaan di Unpatti.
“Mahasiswa tidak hanya berani menyeberang pulau untuk menggali ilmu di dunia industri sekelas Bogasari, tapi juga kembali dengan membawa ilmu dan gagasan baru di dunia kampus,” ujar Rektor Unpatti.
Untuk diketahui, Bogasari Mengajar merupakan program CSR PT Indofood Sukes Makmur Tbk Divisi Bogasari Flour Mills sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan dunia pendidikan di tanah air.
Adapun bentuk kegiatan Bogasari Mengajar beragam, mulai dari magang indsutri, kelas praktisi mengajar, penguji kompetensi, hingga kunjungan industri. Target peserta CSR Bogasari Mengajar adalah siswa SMK, SMA dan mahasiswa perguruan tinggi.
Dalam menjalankan programnya, ada yang berdasarkan kerja sama nota kesepakatan (MoU) ada juga yang tidak. Sebagai industri tepung terigu nasional pertama yang pada November 2024 ini memasuki usia 53 tahun, CSR Bogasari Mengajar mulai menjangkau wilayah Indonesia Timur dengan membuat MoU bersama Unpatti dalam jangan waktu dua tahun. (SG-1)