MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, memberikan penghargaan Kalpataru kepada 10 pahlawan lingkungan.
Para pahalwan lingkungan telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup serta kehutanan.
Upaya mereka yang konsisten dan berdampak positif menjadikan mereka teladan bagi masyarakat luas.
"Para penerima Penghargaan Kalpataru adalah pahlawan lingkungan yang telah melakukan sesuatu yang luar biasa," ujar Menteri Siti dalam acara penyerahan penghargaan di Jakarta, pada Rabu (5/6/2024).
Para peraih penghargaan Kalpataru telah mempertahankan, meningkatkan, dan memulihkan kualitas lingkungan hidup dan kehutanan serta kualitas sosial masyarakat sekitar menjadi lebih baik.
Kategori dan Penerima Penghargaan
Penghargaan Kalpataru tahun ini diberikan kepada individu dan kelompok yang terbagi dalam empat bidang utama: konservasi, pencemaran dan perubahan iklim, ekonomi hijau/biru, serta hukum dan budaya.
Baca juga: Peringati HPN 2024, Menteri Siti dan Wartawan Tanam Mangrove di Angke, Jakarta Utara
Seleksi penerima dilakukan melalui proses ketat yang melibatkan seleksi daerah, verifikasi administrasi dan teknis, hingga tanggapan publik.
Kategori Perintis Lingkungan:
1. Adolof Olof Wonemseba (Papua Barat) - Konservasi Karang Kima
2. Infirmus Abi (NTT) - Konservasi Sumber Daya Air
3. Sururi (Jateng) - Julukan Profesor Mangrove
4. Komang Anik Sugiani (Bali) - Penanganan Sampah
Baca juga: World Water Forum ke-10 di Bali: Harapan Baru bagi Lingkungan dan Kesejahteraan Bersama
Kategori Pengabdi Lingkungan:
- Idi Bantara - Kepala BPDAS Way Seputih Lampung, dengan collaborative management menangani konflik dan mengajak warga berkebun alpukat sieger.
Baca juga: Tingkatkan Kunjungan Wisatawan, Ekowisata Mangrove Pangkal Babu, Jambi, Perlu Dibenahi
Kategori Penyelamat Lingkungan:
1. Masyarakat Hukum Adat (MHA) Punan Batu Benau Sajau (Kalimantan Utara)
2. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Baumbai Bebudaya - Pelestari Pesut Mahakam
3. Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanapaksi (Yogyakarta) - Konservasi air, burung, dan karst
Kategori Pembina Lingkungan:
1. Dindin Komarudin (Jakarta) - Pendaur ulang sampah
2. Rukmini Paata Toheke (Sulawesi Tengah) - Pembina lingkungan dan konservasi berbasis adat
Harapan dan Masa Depan
Pemberian Penghargaan Kalpataru tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, tetapi juga amanah bagi para penerimanya untuk terus melanjutkan upaya pelestarian lingkungan.
Menteri Siti berharap agar para penerima penghargaan ini terus menyebarkan "virus" kebaikan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia dan menginspirasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam merawat alam.
Rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup
Kegiatan pemberian Penghargaan Kalpataru ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia 2024, yang bertemakan “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience.”
Rangkaian acara yang dirancang oleh KLHK berlangsung dari 5 Mei hingga 5 Juli, menyoroti berbagai inisiatif dan upaya dalam mengatasi degradasi lahan, penggurunan, dan ketahanan terhadap kekeringan.
Dengan semangat ini, diharapkan semakin banyak individu dan kelompok yang terinspirasi untuk bergabung dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup demi masa depan yang lebih baik. (SG-2)