TIDAK sampai dua pekan lagi, bulan puasa atau Ramadan tiba. Di sejumlah pasar baik tradisional maupun modern, penjual mukenah dan hijab mulai ramai dikunjungi pembeli.
Di Pasar Jatiasih, Bekasi Selatan, Jawa Barat, misalnya, sejumlah kios penjual tiga produk yang dipakai kaum muslimah itu mulai ramai dikerumuni pengunjung pasar.
Sambut Ramadan dengan hijab baru, demikian ucap mereka, meskipun mungkin sudah puluhan hijab yang mereka miliki sebelumnya.
Baca juga: Hari Hijab Sedunia: Menjaga Aurat, Kebebasan Berekspresi Hingga Pelengkap Fesyen
Pemandangan serupa juga terlihat di beberapa toko di daerah Galaxy, masih seputaran Bekasi Selatan.
Memiliki lebih dari lima atau 10 hijab bagi setiap orang sudahlah biasa. Koniasari, 46, yang tinggal di kawasan Kota Legenda, Tambun, Bekasi, misalnya, mengaku mengoleksi 100-an hijab.
Sebab, berhijab baginya sudah menjadi bagian dari keseharian, bukan cuma saat Ramadan. Kecintaan dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Bekasi itu membuatnya rutin berbelanja hijab. Bujet yang disediakan Koniasari sebesar Rp450 ribu hingga Rp1 juta.
Baca juga: Pelopor Perubahan Tren Busana Muslim dan Penggagas Indonesia Hijab Fest
"Kalau sama busana muslimnya, saya beli empat kali dalam setahun dan mukena dua kali dalam setahun. Biasanya, saya belanja di Mal Thamrin City, Jakarta Pusat," ujarnya kepada Sokoguru, Minggu (16/2).
Memiliki hijab lebih dari 10 buah juga diakui Melly Zubaedah, 41, Ibu dua anak yang bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta Barat itu mengaku mengoleksi 50-an hijab. Ia dibelinya seharga Rp15 ribu hingga Rp100 ribu per pcs.
Begitu halnya dengan Cri Ria Qanon Dewi, 61. Wartawati asal Lampung, juga mengaku memiliki sekitar 50-an pcs hijab.
Baca juga: Yuk Berburu Fesyen di Hijab Expo Indonesia, Trans Studio Mall, Bandung !
Koleksi hijab yang dimiliki ketiga perempuan diatas menggambarkan, bahwa rata-rata perempuan Indonesia yang mengenakan busana muslim hampir pasti memiliki lebih dari 10 hijab.
Hal itu juga yang disampaikan salah seorang pendiri jenama fesyen Kami Idea, Istafiana Candarini. Menurut perempuan yang akrab disapa Irin itu, paling sedikit perempuan Indonesia yang mengenakan busana muslim memiliki 10-30 hijab.
Dok. Honey Habbit
“Itu paling minim 10-30 buah. Saya lihat, rata-rata sih lebih ya,” ujarnya.
Irin mengatakan hal itu, karena sebelum Kami Idea memulai usaha modest fashion, terlebih dulu berjualan hijab.
Direktur Komunikasi Pemasaran Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), Eka Rofi Shanty, beberapa waktu silam juga pernah mengatakan, meski belum ada data pasti berapa perempuan Indonesia yang mengenakan busana muslim atau hijab, namun diperkirakan enam dari 10 perempuan Indonesia memakai busana muslim.
Jumlah tersebut mungkin lebih banyak, karena mereka yang berhijab tidak selalu memakai busana gamis panjang. Bisa saja hanya celana panjang dengan blus longgar lalu mengenakan hijab.
Adapun tren hijab yang ditawarkan saat ini adalah motif bunga, plisket dan printing. Sedangkan untuk koleksi premium umumnya diproduksi eksklusif tanpa sentuhan mesin (handmade).
Umumnya konsumen akan membeli hijab polos jika busana yang dipakainya sudah ramai dengan motif. Begitu sebaliknya, bila memakai busana polos, hijab yang dipilih bermotif.
“Tergantung stelan baju yang mau kita pakai, kalau bajunya sudah ramai, ya hijabnya polos. Kalau bajunya polos, hijabnya yang ramai motifnya,” kata Melli lagi.
Sementara itu, Irin menambahkan, sekarang ini banyak masuk hijab dari luar sudah pakai print digitalisasi jenis kainnya lebih variatif lagi.
Koleksi Kami Idea
“Kalau soal motif bagi kami tidak masalah, tetapi jenis kain yang bisa diproduksi mesin-mesin tekstil kita terbatas. Sementara dari luar, katakanlah dari Cina, sangat bervariasi,” tambah Irin.
Menurutnya, mesin-mesin yang dipakai oleh industri tekstil di tanah air kebanyakan masih buatan tahun 80-an, jadi tidak bisa membuat jenis kain yang banyak berkembang di dunia saat ini.
“Ini tantangannya. Jadi wajar kalau hijab-hijab yang beredar di Indonesia itu lebih banyak impornya,” ujar Irin yang memproduksi 30% hijab dan 70% modest fashion.
Di sisi lain, dihubungi secara terpisah, pemilik UMKM Honey Habbit, Hani Handayani,40, mengatakan, para perempuan yang memutuskan berhijab meningkat setiap tahunnya.
Pasalnya, sambungnya, hijab itu juga berfungsi sebagai fashion statement, bukan cuma sebatas pada pakai hijabnya. Hijab itu juga bisa memengaruhi gaya berbusana seseorang dan menambah percaya diri dalam berpenampilan.
“Dan saat ini,fungsi hijab selain untuk menutup aurat menurut ajaran Islam, juga sebagai pelengkap fesyen, menambah style untuk menyempurnakan penampilan,” ujar Hani yang khusus memproduksi hijab. (Ros/Der/SG-1) Bersambung Sukses Bisnis Hijab....